PWMU.CO – Family Gathering Smamsatu 2024 yang berlangsung di Rayz UMM Hotel Malang, Sabtu-Ahad (2-3/3/2024), menjadi momen terakhir bagi dua sosok pengabdi: kepala sekolah dan guru.
Ketua Panitia Ria Desy Kusumaningrum SS menjelaskan acara bertema Merajut Kebersamaan Meraih Kebahagiaan ini sebagai salah satu bentuk silaturahmi keluarga besar guru dan karyawan yang sudah bertumbuh bersama SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik yang kini berusia 59 tahun.
“Kegiatan ini untuk mempererat rasa persaudaraan antara guru dan karyawan Smamsatu yang sudah bekerja dengan tulus dan bersemangat untuk maju dan terus berinovasi sampai sekarang,” katanya.
Family Gathering di hari pertama diawali dengan wisata bersama ke Flora Wisata San Terra Delaponte Pujon Malang. Malamnya diisi dengan acara silaturahmi yang menampilkan berbagai hiburan.
Pada acara tersebut Kepala Smamsatu Gresik Ainul Muttaqin SP MPd memberikan sambutan. Dia mengaku terharu karena tahun ini merupakan momen terakhir dia sebagai kepala sekolah. Pasalnya dia sudah menjabat selama dua periode 2016-2020 dan 2020-2024 sehingga tidak bisa dipilih lagi.
“Sebagai kepala sekolah saya masih banyak kurang. Saya minta maaf untuk semua guru dan karyawan Smamsatu. Tak lupa saya berpesan untuk seluruh warga Smamsatu untuk terus mengembangkan Smamsatu Gresik menjadi lebih baik lagi. Dan saya juga berharap semoga silaturahmi yang sudah kita jalin tidak putus dan tetap berlangsung ke depan,” ungkapnya.
Guru Purnatugas
Selanjutnya ada sesi penghargaan bagi guru dan karyawan Smamsatu yang telah berkontribusi dalam membantu amal usaha Muhammdiyah di daerah masing masing semakin berkembang. Ada pula penghargaan untuk guru dan karyawan terbaik dalam presensi kehadiran, rajin mengikuti breafing.
Penghargaan khusus bagi karyawan senior yang memasuki masa purnatugas diberikan pada Maria Ulfa yang sudah bekerja di Smamsatu selama 36 tahun.
Bagi Maria Ulfa, menjadi bagian keluarga Smamsatu bukanlah waktu yang sebentar.
“38 tahun merupakan waktu yang tidak bisa dikatakan sebentar ada suka dan duka di dalamnya selama bekerja di Smamsatu,” ujarnya.
Dia lalu menjelaskan rasa suka dan duka selama menjadi karyawan di Smamsatu sejak 1986. Tapi dia mengaku menikmati pekerjaannya.
Mari Ulfa berpesan agar tidak mencampuradukkan masalah pribadi dengan pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dia juga berpesan kepada warga Smamsatu agar mencetak alumni terbaik demi mengharumkan nama sekolah ke depan. (*)
Penulis Dwi Ayu Kurniawati Editor Muhammad Nurfatoni