Doa ketika Makan Lupa Baca Basmalah; Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits sebagai berikut:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرْ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ. رواه ابو داود
Dari Aisyah radhiallahu’anhuma, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebutkan nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: Bismillaahi awwalahu wa akhirahu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).
Zikir setiap Saat
Berzikir dalam setiap keadaan merupakan keutamaan yang sangat agung, dan mendapatkan pahala yang sangat besar. Allah akan memberikan balasan yang terbaik dan akan menjadikan kehidupannya penuh keberkahan, naik itu berupa makan, minum dan berpakaian.
Sebagaimana hadits di atas ketika hendak makan maka hendaknya membaca basmalah, maka setan tidak akan ikut menyertai makan bersamanya. Tentu dalam hal ini juga dalam berbagai keadaan, termasuk ketika hendak minum, berpakaian dan lain-lain aktivitas dalam kehidupan kita. Rasulullah selalu mengajarkan agar dalam setiap kesempatan kita selalu menyebut nama Allah Subhanahu wa Taa’la.
Ada sebuah cerita hikmah yang tertera dalam kitab al ihya’ Imam Ghazali, beliau mencerikatakan ada setannya orang beriman bertemu dengan setannya orang kafir. Setannya orang beriman kurus sedangkan setannya orang kafir gemuk. Setannnya orang kafir bertanya: “Bagaimana keadaanmu ini?” setannya orang beriman menjawab: “ saya kurus karena setiap kali mereka masuk rumah, hendak makan makan dan minum mereka selalu membaca basmalah, maka saya tidak dapat menyertai mereka menyertai dalam makan, minum dan lain sebagainya, sehingga kami menjadi kurus. Setannya orang kafir berkata: “Kalau saya membersamai mereka saat makan minum dan lain sebagainya, sehingga kami menjadi gemuk”.
Suatu saat saya (penulis) membersamai teman yang sekaligus sebagai tetangga. Ia mengalami gangguan setan dalam kehidupannya. Suatu saat ketika ia makan saya mendampinginya, dan saat itu saya sampaikan bacalah basmalah. Ia pun mengikuti saran saya tersebut dan apa yang terjadi? Setan yang ada dalam dirinya itu mengamuk dan berkata: “Su Asu aku juga kasih makan dong!” Maksudnya teman yang sedang di dalamnya ada setan itu disebut Asu. Dan begitulah setan itu tidak ikut membersamai makan ketika seseorang membaca basmalah.
Di kesempatan yang lain, teman yang tetangga ini sedang duduk di teras rumahnya, ia kelihatan sedang menikmati nyanyian, sehingga ia menggoyangkan tubuhnya bagian atas. Saat saya datang saya bertanya: “sedang apa”? ia menjawab: “mendengarkan anak-anak kecil bermain music”, saya sampaikan “bacalahta’awwudl a’udzubillahi minasysyathanirrajim, sambil meludah ke sebelah kiri”. Maka iapun melakukannya, ia tersenyum, kemudian saya bertanya: “apa yang terjadi?’, ia menjawab: ‘anak-anak itu berlari-lari sambil berucap, nanas-nanas, maksudnya panas-panas” sambil alat musiknya tadi dipakai untuk menahan hujan kecilnya itu.
Berzikir merupakan aktivitas yang selalu dilakukan oleh seorang mukmin dalam berbagai kesempatan. Setan tidak akan mampu mempengaruhi seseorang yang selalu berzikir kepada Allah. Di samping itu zikir menjadikan jiwa seorang mukmin akan memiliki sikap tawakkal dan selalu tunduk kepada Allah dan jiwanya menjadi selalu tenang.
Ketika Lupa Baca Basmalah
Dalam teks hadits di atas dijelaskan ketika seseorang lupa membaca basmalah di awal, maka hendaknya ia membacanya di tengah aktivitasnya itu dengan lafaz bismillahi awwlahu wa akhirahu, dengan menyebut nama Allah pada awal sampai akhir. Hal ini khususnya saat melaksanakan akvifitas selain berhubungan badan suami istri, karena saat berhubungan ini juga dimulai dengan basmalah.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ يَبْلُغُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَتَى أَهْلَهُ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبْ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا فَقُضِيَ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ لَمْ يَضُرُّهُ
Dari Ibnu ‘Abbas dan sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Jika salah seorang dari kalian ingin mendatangi istrinya (untuk bersetubuh), maka hendaklah ia membaca; ‘Allahumma jannibnasy syaithaana wa jannibisy syaithaana ma razaqtanaa (Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau rezekikan (anak) kepada kami) ‘. Jika dikaruniai anak dari hubungan keduanya maka setan tidak akan dapat mencelakakan anak itu.” (HR Bukhari).
Lupa merupakan sifat manusia, dan hal ini merupakan kelemahan yang memang manusiawi, akan tetapi lupa juga memiliki manfaat agar manusia dapat melupakan sesuatu yang bersifat traumatik, sehingga ia tidak larut dengan traumanya terus-menerus.
Begitu lengkapnya ajaran Islam ini sehingga tinggal bagaimana seorang hamba mampu menjalankannya dengan sebaik-baiknya. Semua apa yang telah diajarkan itu adalah demi kebaikan setiap manusia, maka sudah seyogyanya setiap kita terus berusaha dengan maksimal untuk senantiasa dalam kehidupan dengan waktu yang terbatas ini selalu berusaha menaati Allah dan Rasul-Nya.
Berikut kisah yang berkaitang dengan bacaan basmalah dalam kitab Tuhfatul Mardiyah karya Syekh Abdul Majid.
قيل ان شيطانا سمينا لقى شيطانا مهزولا فقال الشمين للمهزول ما الذي صيرك في هذه الحاله فقال اني عند رجل اذا دخل منزله قال بسم الله واذا اكل قال بسم الله فاهزل بسبب ذلك فقال السمين اني عند رجل لا يعرف شيئا من ذلك فاشاركه في ماكله وملبسه ومنكحه وبعد ذلك اركب على عنقه مثل الدابه
Dikatakan: Sesungguhnya setan yang berbadan gemuk bertemu dengan setan yang berbadan kurus
Setan gemuk: “Apa yang menjadikanmu kurus begini? ”
Setan kurus: “Sesungguhnya saya tinggal bersama seseorang yang apabila ia masuk rumahnya, ia membacabasmalah, dan apabila ia makan, ia membaca basmalah. Maka aku menjadi kurus karena sebab demikian.
Setan gemuk : ”Sesungguhnya saya tinggal bersama seseorang yang tidak tahu apapun tentang itu maka saya pun menyertainya pada saat ia makan, pada saat ia berpakaian, dan pada saat ia menikah, dan setelah itu saya menunggangi punuknya seperti binatang. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni