PWMU.CO — Tafsir lafal basmalah menjadi topik pembuka program Ngaji Tafsir Ibnu Katsir (Ngijir) untuk para guru SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik selama Ramadhan.
Waka bidang Pembiasaan dan Pembinaan Karakter Nur Hamidah SPd menjadi pembicara pertama kajian rutin di perpustakaan al-Hikmah SD Mugeb, Rabu (13/3/2024).
Mida mengungkap, awalan ‘bi’ pada lafal basmalah memiliki makna kekuasaan dan pertolongan. “Orang yang melafalkan bismillah sebelum memulai sesuatu, meniatkan perbuatannya atas dasar kekuasaan dan pertolongan Allah,” ujarnya.
Bismillahirrahmanirrahim, sambung Mida, erat kaitannya dengan kalimat Tauhid yaitu ‘laa ilaha illa Allah’. “Kalimat tauhid ini kalimat mulia yang membesarkan Allah. Dengan mengucapkan bismillah, seseorang senantiasa mengagungkan Allah di tiap tindakannya,” terangnya.
Masih merujuk Kitab Tafsir Ibnu Katsir, kata Mida, bismillahirrahmanirrahim diucapkan sebagai bentuk pengakuan, Allah sang penguasa alam semesta yang agung.
“Bismillahirrahmanirrahim mengandung dua sifat Allah yaitu ar-rahman dan ar-rahim. Ar-rahman berarti Allah Maha Pengasih, dan Ar-rahim berarti Allah maha penyayang,” ungkapnya.
Mida lalu mengungkap, Basmallah pengantar lafal Asmaul Husna ar-Rahman dan ar-Rahim. Keduanya berasal dari suku kata yang sama, yakni rahima.
“Kedua lafal tersebut banyak disebutkan dalam al-Quran uran. Hal itu merujuk pada pada curahan nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya tanpa terkecuali,” jelas ibu dua anak ini.
Kata Mida, lafal basmalah berperan penting sebagai pembuka segala aktivitas yang baik. “Merutinkan bacaan basmalah dapat menanamkan kebiasaan baik dan menuai keberkahan di setiap aktivitas kita. Allah akan meridhai segala kegiatan yang kita lakukan sebab kita melibatkan-Nya dalam setiap urusan,” terangnya.
Ia lantas bertanya, “Kalau dari bangun tidur sampai tidur lagi, berapa kali kita mengucap basmalah?”
Hiasan Quran
Selanjutnya, Mida mengungkap lafal basmalah ini hiasan al-Quran. “Lafal basmalah merupakan kalimat indah dengan makna penuh berkah. Itulah sebabnya, saat membaca al-Quran selalu diawali dengan bacaan basmalah,” ujarnya.
Selain itu, lafal ini disematkan pada permulaan surat. “Kecuali di surat apa Ustad Ustadzah?” tanyanya. Beberapa jamaah pengajian dari para guru pagi itu lantas menjawab at-Taubah.
Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh Allah SWT menghias langit dengan benda-benda langit (matahari, bulan, dan bintang-bintang) dan menghias malaikat dengan Jibril, menghias surga dengan bidadari dan istana-istana, menghias para nabi dengan nabi Muhammad SAW.”
“Menghias hari-hari dengan hari Jum’at, menghias malam-malam dengan lailatul qadar, menghiasi (di antara) bulan-bulan dengan bulan Ramadan, menghias masjid-masjid dengan Kakbah, menghias kitab-kitab dengan al-Quran, dan menghias al-Quran dengan bismillahirrahmanirrahim.”
Terakhir, ia berpesan, “Baca basmalah agar terhindar dari fitnah dan ghibah dalam keseharian kita.” (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni