PWMU.CO – Terkendala transportasi Gresik ke Bawean, bantuan logistik yang dibawa tim relawan MDMC gelombang I tertahan, Rabu (27/3/2024) malam.
Anggota Bidang Manajemen Bencana Incident Commander System (ICS) Gempa Bawean Danny Sutedja mengungkap, “Permasalahan penanggulangan bencana saat ini adalah sarana transportasi dari Gresik menuju Bawean.”
Berdasarkan informasi dari empat tim relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) yang berangkat ke Bawean mengabarkan, mobil beserta logistik yang mereka bawa ditolak kapal pada sekitar pukul 21.30 WIB.
“Mobil balik ke Gresik, ndak bisa berangkat karena tidak ada kuota. Tiga relawan Muhammadiyah tetap berangkat via Paciran, naik Ferry Gili Iyang,” terang Danny.
Karena malam ini MDMC Gresik memberangkatkan empat relawan, lanjut Danny, maka satu relawan kembali dengan membawa mobil serta keseluruhan logistik. “Begitulah lika-liku relawan Muhammadiyah,” ungkapnya.
Ia pun berharap, “Semoga dapat menjadi perhatian semua. Barangkali ada kapal-kapal yang dapat mengangkut relawan dan bantuan-bantuan yang akan didistribusikan di Pulau Bawean yang sedang tertimpa musibah.”
Pihaknya berencana besok mencoba memberangkatkan lagi bantuan logistik yang malam ini tertolak. “Semoga ada kapal yang mau menerima logistik dengan berat tersebut,” imbuh Danny.
Sebab Kamis (28/3/2024) pagi pukul 06.30 WIB, MDMC akan memberangkatkan 20 relawan gelombang II. Titik kumpul keberangkatan sama dengan tim relawan gelombang I yakni di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik. Alamatnya Jalan Raya permata No. 7 Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Sejalan dengannya, Bendahara Incident Commander System (ICS) Gempa Bawean sekaligus Branch Manager Lazismu Gresik Minal Abidin SPd MHES menyampaikan, “Besok pagi relawan akan diberangkatkan dari Pelabuhan dengan kapal cepat.”
Tim relawan yang berangkat besok meliputi tenaga kesehatan, tim psikososial dan tim relawan posyan dan ICS.
Terkait tertahannya bantuan logistik MDMC itu, Kemas Husnul Yakin dari Lazismu Bawean berasumsi ini berkaitan dengan truk bantuan dari pemerintah yang sedang mengisi Gili Iyang.
Kemudian Anggota Bidang Manajemen Bencana Incident Commander System (ICS) Gempa Bawean lainnya, Sayid Sidik, menginformasikan, “Sementara barang mudah terbakar dilarang naik, termasuk LPG.”
“Dinsos saja mobilnya antre dari hari senin. PMI bahkan belum dapat kuota,” imbuhnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni