Kebangkitan Spiritual Menyambut Qadar oleh Alfain Jalaluddin Ramadlan, Pengajar Ponpes Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan dan Ketua RPK PC IMM Lamongan.
PWMU.CO – Satu malam di bulan Ramadhan punya keistimewaan luar biasa yang disebut lailatul qadar. Umat muslim memburunya dalam malam iktikaf di sepuluh akhir bulan.
Malam ini nilainya lebih baik dari seribu bulan seperti dijelaskan dalam surat al-Qadr ayat 3:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.
Rasulullah juga bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir Ramadhan. (HR Bukhari).
Lebih khusus, malam lailatul qadar terdapat pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Para sahabat Nabi pernah bermimpi bahwa malam lailatul qadar jatuh pada tujuh hari terakhir bulan Ramadhan.
Menanggapi hal ini Rasulullah bersabda :
Aku juga bermimpi sama sebagaimana mimpi kalian bahwa Lailatul Qadar pada tujuh hari terakhir, barangsiapa yang berupaya untuk mencarinya, maka hendaknya dia mencarinya pada tujuh hari terakhir. (Muttafaqun alaihi dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma)
Begitu juga sabda Nabi: Carilah lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir, jika salah seorang dari kalian merasa lemah atau tidak mampu, maka janganlah sampai terlewatkan tujuh hari yang tersisa dari bulan Ramadhan.” (HR Muslim dari Ibnu Umar radliyallahu anhuma)
Oleh karena itu, setiap ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan pada malam ini akan mendapatkan pahala yang besar.
Lailatul qadar merupakan waktu yang sangat tepat untuk memohon ampunan atas dosa-dosa kecil maupun besar yang telah diperbuat.
Dari Abu Hurairah dari Nabi sallallahu alaihi wasallam bersabda
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (HR. Bukhari no. 1901).
Lima Anjuran
Malam lailatul qadar juga merupakan momen untuk meningkatkan keimanan dan kecintaan kepada Allah swt. Dengan beribadah dan berdzikir pada malam ini, umat muslim dapat merasakan kebangkitan spiritual yang mendalam dengan Sang Pencipta.
Oleh karena itu amalan yang dianjurkan di malam kemuliaan yaitu
Pertama, shalat tahajjud. Melaksanakan shalat tahajjud di malam lailatul qadar adalah amalan yang sangat dianjurkan.
Rasulullah saw selalu memperbanyak shalat pada malam-malam terakhir Ramadhan, khususnya dalam mencari lailatul qadar.
Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah, dia berkata
كَانَ رَسُوْلُ اللهً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِيْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ
Pada malam sepuluh terakhir, Rasulullah saw bersungguh-sungguh (untuk beribadah), melebihi kesungguhan pada malam lainnya.” (HR Muslim).
Kedua, membaca al-Quran. Membaca al-Quran merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Membaca, merenungkan, dan memahami ayat-ayat suci al-Quran akan mendatangkan banyak keberkahan.
Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadits:
وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
“Jibril menemuinya pada tiap malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus al-Quran bersamanya. (HR Bukhari)
Ketiga, berdzikir. Memperbanyak dzikir dan berdoa merupakan amalan yang dianjurkan di malam lailatul qadar.
Berdzikir kepada Allah swt dan memohon ampunan serta kebaikan bagi diri sendiri dan umat manusia adalah langkah yang sangat dianjurkan.
Karena dzikir merupakan bentuk mensyukuri nikmat serta memuji keagungan Allah swt sebagai Sang Pencipta. Sebagaimana firman Allah swt yang memerintahkan muslim untuk berdzikir.
وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ
Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan hati dan rasa takut pada waktu pagi dan petang dengan tidak mengeraskan suara, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah. (Al-A’raf: 205).
Keempat, menginfakkan harta. Memberikan sedekah atau infak pada malam lailatul qadar juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Berbagi rezeki dengan sesama adalah cara untuk memperoleh keberkahan dan keampunan dari Allah swt.
Kelima, memperbanyak doa. Nabi Muhammad saw mengisyaratkan bahwa lailatul qadar datang pada sepuluh hari akhir Ramadhan. Karenanya, beliau saw memperbanyak ibadah dan amal saleh pada malam tersebut.
Aisyah mengatakan, saat memasuki sepuluh akhir Ramadhan, Rasulullah saw fokus beribadah, memperbanyak ibadah di malam hari, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah. (HR Al-Bukhari).
Di antara amalan yang bisa dilakukan adalah memperbanyak membaca doa malam lailatul qadar.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku.
Inilah momen kebangkitan spiritual. Semoga kita diberikan kekuatan dan kemauan melaksanakan ibadah sehingga mendapat lailatul qadar.
Editor Sugeng Purwanto