PWMU.CO – IPM Smamsi berbagi 34 santunan di bulan Ramadhan kepada anak yatim piatu, Sabtu (30/3/2024).
Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi) Gresik Jawa Timur mengadakan kegiatan berbagi santunan. Pembina IPM Mohammad Farid Muarrof SPd yang mewakili Kepala Sekolah dikarenakan ada urusan dinas keluar kota.
Dia mengucapkan terima kasih atas kehadiran tamu undangan. Ucapan permohonan maaf karena sudah mengganggu waktu beraktivitas di tengah-tengah kesibukan persiapan bulan Ramadhan ini. Apalagi kegiatan acaranya pagi hari.
“Kegiatan ini merupakan program rutinitas yang dilaksanakan setiap tahun oleh sekolah. Kegiatan ini merupakan murni dari kegiatan siswa IPM,” katanya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada para donator atas doa, dukungan, dan kepercayaannya memberikan bantuan untuk kegiatan santunan tersebut. Dia menjelaskan, terlaksananya santunan berkat kekompakan anak-anak IPM mencari dana untuk kegiatan tersebut.
“Akhirnya, dapat mengumpulkan dana sesuai harapan,” jelasnya.
Dia berharap semoga dengan bantuan yang berupa santunan ini bisa bermanfaat dan membawa keberkahan serta dinilai ibadah di bulan Ramadhan ini. Sesuai dengan tema dari kegiatan ini adalahMeningkatkan Kualitas Akhlaq dan Ibadah Kaum Milenial di Era Digital.
Pembagian Santunan
Farid Muarrof menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan di Aula Smamsi Sidayu, yang dimulai pukul 08.00 WIB. Acara ini juga mengundang 4 ranting di antaranya ranting Desa Purwodadi, Srowo, Sedagaran, dan Golokan.
“Santunan diberikan kepada anak yatim piatu sebanyak 34 orang. Santunan tersebut berupa sembako yang berupa beras 3kg, mie instan 3, dan minyak goreng 1liter. Sedangkan uang tunai nominalnya lima puluh ribu rupiah,” ujarnya.
Acara itu diisi tausiyah dengan pemateri Ahmad Yani SPd. Dalam tausiyahnya dia memberikan nasihat untuk menyantuni dan mengasihi anak yatim piatu. Perumpamaan itu diibaratkan seperti dua jari tangan yaitu jari telunjuk dan jari tengah.
Jari telunjuk bermakna berdekatan, ini berarti jika kita berada di surga saling berdekatan tiada jarak. Untuk jari tengah bermakna berbeda kedudukan yang lebih tinggi, itu menunjukkan kekuasaan Allah sebab surga bertingkat-tingkat. Adapun tingkatan surga yang paling tinggi adalah jannatun firdaus.
Selanjutnya, disebutkan dalam surat al- Ma’un ayat 107 tentang orang yang mendustakan agama yaitu orang yang tidak menyantuni anak yatim, di antaranya: orang yang menghardik anak yatim, orang yang tidak memberikan makan fakir miskin, orang yang lalai dalam shalatnya, orang yang riya (pamer), dan orang yang enggan membantu kepada sesama yang lain.
Surat Al- Ma’un merupakan kisah cinta dan peduli terhadap sesama, yang menjadi simbol dan tujuan dari nilai- nilai agama Islam yakni mereka yang menindas anak yatim.
“Marilah kita menyontoh perilaku Nabi yang selalu mengajak untuk menyayangi, mengasihi, dan menyantuni anak yatim. Serta janganlah kita termasuk orang-orang yang mendustakan agama,” ajaknya. (*)
Penulis Chilmiyati. Editor Ichwan Arif.