PWMU.CO – Tanpa proposal, PDA Gresik Launching Pusat Layanan Terpadu (PLT). Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik Innik Hikmatin SPdI MPdI menyampaikannya, Ahad (31/3/2024).
Pagi itu, di depan Gedung PLT PDA Gresik, Innik berkesempatan memberikan sambutan menjelang peluncuran gedung tersebut. Gedung yang merupakan wakaf dari pasangan Tjipto Sumarsono dan Noor Azizah ini berlokasi di Jalan Ikan Gurami IV No. 12 Perumahan Bhakti Pertiwi Kulon Gresik.
Agenda peluncuran sekaligus Bakti Sosial Ramadhan 1445 itu mengusung tema “Ramadhan Momentum Wujudkan Semangat al-Ma’un”. Wakil Bupati Kabupaten Gresik Dra Hj Aminatun Habibah MPd menghadirinya.
Hadir pula Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dra Rukmini Amar MAP, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik M Thoha Mahsun SAg MPdI MHES, serta Ketua Pembangunan Gedung PLT PDA Gresik sekaligus Bendahara PDM Gresik Yusuf Diachmad Sabri.
Innik lantas mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan. Di antaranya Komandan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Surabaya-Jakarta Laksamana TNI Dr Mukhlis ST MM dan Ketua Cabang Berdiri Sendiri (CBS) Jalasenastri STTAL dr Roudhotul Ismillya Noor Mukhlis SpPK (K). Keduanya datang bersama ke-20 rombongan.
“Beliau insyaallah menyerahkan sarana ruang bermain. Nanti Bapak Ibu akan melihat apa yang dipersembahkan beliau itu untuk ibu-ibu Aisyiyah dan masyarakat di Kabupaten Gresik,” ujar Innik.
Sarana yang ia maksud meliputi 1 Kursi roda, 3 kursi lipat untuk lansia, dan beragam mainan untuk anak-anak. Seperti jungkat-jungkit, balok, bola, perosotan, pohon hitung, karpet karet, baby chair, dan sepeda roda tiga.
Kemudian Innik berterima kasih kepada Bank Mandiri yang memberikan santunan kepada 25 anak yatim dan disabilitas. Para sesepuh Aisyiyah Gresik seperti Muyasaroh dan Shofi yang hadir pagi itu juga ia sapa.
“Tepuk tangan untuk beliau yang tak pernah lelah memikirkan Aisyiyah dan kami akan melanjutkan perjuangan beliau di periode 2022-2027. Terima kasih Ibu-Ibu semua yang sudah menghadiahkan kepada kami gedung yang megah. Ini termasuk perjuangan beliau,” ungkap ibu dua anak itu.
Innik pun mengucapkan terima kasih kepada keluarga Noor Azizah. “Yang sudah memberikan wakaf lalu jadilah gedung yang megah ini untuk Pelayanan Terpadu Aisyiyah Kabupaten Gresik,” ujarnya.
5 Layanan
Mantan Kepala UPT Resource Center atau Lembaga Pelayanan ABK Dispendik Gresik itu mengungkapkan, di sana ada lima layanan. Pertama, Biro Konsultasi Keluarga Sakinah Aisyiyah Gresik (Bikksa Sahlia) yang sudah 3 tahun terlaksana.
“Tempatnya dulu masih di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM),” ujarnya kemudian berterima kasih kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik yang selama ini memenuhi segala kebutuhan.
Kedua, Griya Lansia. “Alhamdulillah sudah 2 tahun berjalan. Kegiatannya di cabang masing-masing untuk melayani lansia. Alhamdulillah sekarang sudah disediakan gedung untuk pelayanan ibu-ibu lansia,” terang Innik.
Ketiga, Unit Layanan Disabilitas (ULD). “Insya Allah Indonesia belum punya. ULD Aisyiyah ini masih uji coba tapi Alhamdulillah kami percaya diri. Bismillah dengan doa restu Ibu, kami di tingkat Dinas Pendidikan Provinsi mendapat amanah menyusun pedoman ULD. Kami sebagai uji laboratorium,” papar Innik.
Keempat, Tim Kifayah Aisyiyah. “Alhamdulillah kami punya tim kifayah untuk melayani seluruh cabang. Misal di Aisyiyah ada yang sedo (meninggal), Aisyiyah tanggap membawa perangkat untuk melayani,” jelasnya.
Di gedung itu, tim kifayah punya ruangan untuk praktik maupun memberikan pelayanan. Kelima, ada ruang multiguna. “Ruang bermain ada di belakang. Bisa untuk terapi, multiguna,” imbuhnya.
Gala Disabilitas dan Gantari
Dalam sambutannya, Innik juga menyapa undangan dari Gerakan Aisyiyah Layani (Gala) Disabilitas. Gala Disabilitas ada di masing-masing Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) sekabupaten Gresik.
Ini mengupayakan agar anak bisa sekolah dan terlayani. “Gala artinya mencerahkan. Jadi dengan adanya Gala Disabilitas ini lingkungan pendidikan semakin bersinar. PDA punya 18 gala,” ungkap Innik.
Innik lanjut menyapa Gantari. “Artinya penuh perdamaian, mendamaikan. Orangtua yang dibantu merasa senang, damai, bahagia, dan penuh syukur karena ada yang menyapa dan mengondisikan,” jelasnya.
Innik mengungkap, Gantari ini milik PAUD inklusif yang sudah deklarasi sejak 2 mei 2019. “Kelahiran PLT PDA Gresik ini bukan bimsalabim. Ada proses perjalanannya,” imbuhnya.
Donatur
Innik selanjutnya mengungkap, pembangunan gedung hingga dua lantai itu, memakan biaya Rp 1 miliar, 350 juta. Pemkab Gresik memberi donasi Rp 700 juta. Selebihnya donasi dari masyarakat.
“Mudah-mudahan mendapat manfaat dari gedung yang penuh manfaat ini,” imbuh Innik.
Keberhasilan pembangunan gedung itu juga berkat bantuan Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal (PNF) PDM Gresik. “Sekolah penyelenggara pendidikan inklusi (SPPI) ada 32. Kita siap melayani mereka semua. Ini hadiah untuk semua yang rawuh hari ini,” tambah Innik.
Terima kasih juga Innik layangkan kepada PCA yang sudah mendukung pelaksanaan program hari ini. “BPP dan PH yang terus menyemangati ibu-ibu Aisyiyah di cabang, terima kasih,” ujarnya.
Selanjutnya kepada Ketua PWA Jatim Rukmini Amar MAP, ini mengucapkan terima kasih. “Tanpa restu njenengan semua, tidak akan berhasil. Ibu PWA selalu ada di hati,” ucapnya.
Direktur RS Muhammadiyah Gresik yang baru, dr Faridah Nur Aini SpPK juga ia sapa. Innik berterima kasih karena RSMG menganggupi membantu tenaga fisioterapi ketika ada layanan yang membutuhkannya.
Dengan tegas Innik mengatakan, “Tanpa ada proposal! Saya kalau ada proposal melayang, dimarahi Bu Rukmini. Semua Allah yang menggerakkan.”
Ada yang mau kunjungan seperti PT Semen Indonesia dan Bank Mandiri. Lalu berlanjut bekerja sama. “Semua hanya sapaan kekeluargaan. Tidak pakai proposal sesuai anjuran Bu Rukmini selaku Ketua PWA Jatim,” ungkap Innik.
“Mudah-mudahan ada kekuatan lahir batin untuk semua. Bantuan Gusti Allah tidak ada yang sulit bagi semua,” tutupnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni