PWMU.CO – Shalat Idul Fitri PRM Jalen Genteng Banyuwangi menempati lokasi baru yang lebih luas Jl. KH. Abdul Basyar No.11 Dusun Jalen Desa Setail, Rabu (10/4/2024).
Biasanya tempat shalat Id di halaman SD Muhammadiyah 9 Genteng. Halaman itu kini tak memadai lagi menampung jumlah jamaah yang terus bertambah.
Koordinator Sarana Prasarana dan Pembangunan PRM Jalen, Hakim, menyampaikan, jumlah jamaah shalat membeludak tiap tahun.
Bersyukur telah mendapatkan tanah seluas 936 meter persegi di seberang jalan SD Muhammadiyah 9 Jalen untuk shalat Id.
”Seseorang yang tidak mau disebutkan namanya mempersilakan PRM Jalen berkegiatan di tanah itu. Kita tinggal membersihkan sudah menjadi tempat yang nyaman untuk shalat dan kegiatan lain. Semoga ke depan tanah ini diwakafkan,” katanya.
Jumlah jamaah shalat Idul Fitri PRM Jalen mencapai 600 orang. Pelaksanaan shalat terasa menjadi nyaman. Lokasinya strategis, tempatnya luas, dan tempat parkir yang memadai. ”Juga ada tanaman hias hidup di pinggir lapangan sehingga terasa asri,” kata Hakim.
Imam shalat Idul Fitri Usman Rolibi. Khotib Drs Abdul Muntholib, Direktur Diniyah Darul Falah yang juga Ketua PRM Jalen.
Abdul Muntholib menyampaikan khotbah berjudul Ramadhan Sarana Menata Hati di Tengah Krisis Moral.
Dia menyitir hadits Rasulullah tentang akan datangnya tahun kebohongan atau tahun rekayasa dengan lima ciri.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ. (رواه ابن ماجة)
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan ruwaibidhah turut bicara.” Lalu beliau ditanya, “Apakah al-ruwaibidhah itu?” Beliau menjawab,“Orang- orang bodoh yang mengurusi perkara umum.” (HR Ibnu Majah)
“Kini ada orang bohong dianggap jujur, orang jujur dianggap bohong, pengkhianat dianggap amanah, orang amanah dianggap pengkhianat, dan orang ruwaibidhah mengurusi urusan umum rakyat,” kata Abdul Muntholib.
Penulis Tholib Editor Sugeng Purwanto