PWMU.CO – Santunan anak yatim piatu dan Barbeku warnai Sekolah Inovatif SD Muhammadiyah 7 Jagir Surabaya. Lokasinya di kompleks sekolah tersebut, Kamis (4/4/2024).
Kegiatan ini merupakan pamungkas dari serangkaian Pesantren Ramadhan Inovatif selama Ramadhan 1445. Siswa kelas I-VI SDM 7 Surabaya mengikutinya selama sehari penuh, dari pagi hingga keesokan harinya. Kali ini berlangsung dengan durasi lebih lama karena siswa. menginap di sekolah.
Pesantren Ramadhan inovatif terdiri dari beberapa agenda. Di antaranya ada penyampaian materi tata cara shalat Idul Fitri, pembuatan kreasi lampion, motivasi menjelang berbuka, pembagian santunan anak yatim/piatu serta berkisah di malam hari.
Pada agenda pertama, salah satu guru Drs Maskun menyampaikan materi seputar Shalat Idul Fitri. Mulai dari jumlah rakaat, bacaan di setiap takbir hingga doa agar bertemu kembali dengan Ramadhan berikutnya. Anak-anak menyimak penjelasan Maskun. Di akhir materinya, Maskun menyuruh anak-anak menghafalkan.
Bersamaan dengan penyampaian materi itu, di Innovative Activity Center juga ada kegiatan Berbagi Barang Bekas Berkualitas (Barbeku). Komite Sekolah dengan Ketua Farhana SPsi memprakarsai kegiatan ini.
“Di kegiatan tersebut, barang-barang bekas yang masih bisa digunakan dijual dengan harga bervariasi mulai dari gratis, Rp 2 ribu, 5 ribu, Rp 10 ribu hingga Rp15 ribu,” ujarnya.
Ia menambahkan, melalui kegiatan ini harapannya barang-barang wali murid yang masih layak pakai dapat terjual dan terpakai kembali oleh pembeli.
Kegiatan berlanjut dengan shalat dhuhur berjamaah. Ada penyampaian kultum singkat oleh Vitriani SPd bakda shalat.
Kreasi Lampion
Setelahnya, kegiatan berlanjut dengan kreasi lampion. Ani, sapaan akrabnya, pun membimbing dan mengarahkan kreasi itu. Ia juga memberikan dasar amplop lebaran dalam bentuk gambar di kertas yang sudah tercetak. “Masing-masing anak mengerjakan di dalam kelompoknya,” tutur Ani.
Ani menjelaskan tahapan pembuatan kreasi lampion. Mulai dari mewarnai terlebih dahulu gambar yang sudah ada, lalu gambar-gambarnya digunting, baru kemudian dilipat, serta dilem tali di dalam lipatan tersebut.
Pada sore harinya, kegiatan berlanjut dengan penyampaian motivasi oleh Wasilatul Ummah SPdI. Ia berpesan, “Anak-anak harus berusaha melakukan amalan sederhana, di antaranya ada berdzikir, memberi buka puasa serta senyum terhadap sesama.”
Pada sore hari, juga ada pembagian santunan anak yatim/piatu kepada 10-15 anak. Masing-masing anak memperoleh santunan berupa uang tunai dan paket baksos.
Malam harinya, setelah tarawih, anak-anak mendengarkan kisah inspiratif dari Kak Rika Yunita Sari. Pada kesempatan itu, ia menyampaikan kisah keluarga yang tidak punya baju baru untuk Hari Raya Idul Fitri.
Nabila Az-Zahra Putri, siswi kelas III Al-Farazi menuturkan, “Saya senang bisa belajar membuat lampion, apalagi bisa dibawa pulang untuk dipajang.”
Dia menambahkan “Ustadz Maskun juga mengajari saya cara shalat Idul Fitri yang benar,” imbuhnya.
Hal senada datang dari Muhammad Naufal Maulana Saputra, siswa kelas VI Al-Biruni. ”Kegiatannya seru dan menyenangkan! Saya dan teman-teman belajar banyak hal, mulai dari shalat Idul Fitri, motivasi ustadzah Uul sampai berkisah dari kak Rika,” ungkapnya. (*)
Penulis Habib Amrullah Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni