PWMU.CO – Ketegangan yang sedang terjadi di Timur Tengah antara Iran dan Israel masih menjadi perbincangan hangat. Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat, drone-drone dan misil-misil Iran meluncur menyerang Israel.
Menanggapi hal tersebut Prof Gonda Yumitro SIP MA PhD, dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengatakan pengaruh Indonesia sebagai negara diplomatik tidak akan terkena masalah geopolitik selama peperangan tersebut tidak berlanjut.
Ia mengajaka untuk melihat sejarah pada tahun 1979, yakni saat Revolusi Ruhullah Khomeini mengkudeta Shah dan mendirikan Republik Islam Iran. Salah satu identitas utama Khomeini adalah tidak menerima imperialisme Amerika Serikat dan sekutunya Israel. Sejak saat itu, hubungan dengan Israel terputus.
“Adanya perseteruan pada tahun tersebut, membuat hubungan Israel dan Iran yang pernah mesra menjadi terganggu. Serangan kemarin hanya sebagai pengingat bahwa Iran mempunyai power yang cukup,” katanya.
Namun menurut Gonda, serangan yang dilakukan Iran kepada Israel bisa menjadi bumerang. Misalnya saja akan berdampak kepada masyarakat Muslim yang ada di Palestina dan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Timur Tengah.
Saat ini, ujarnya, banyak negara yang mendukung Israel karena melihat kehancuran yang terjadi. Meskipun sasaran-serangan yang dikirim Iran tidak membuat kerusakan pada organ inti Israel.
“Jika serangan terus berlanjut, dampak perang akan semakin meluas. Maka dari itu, sekutu sangat mewanti-wanti Israel untuk tidak membalas serangan dari Iran. Banyak kerugian yang akan terjadi, tidak hanya negara tetangga Iran dan Israel saja, tetapi seluruh dunia akan terkena imbasnya,” ucapnya.
Gonda mengatakan Indonesia tidak boleh memihak siapapun dan perlu berhati-hati menyikapi dinamika yang berkembang. Banyaknya WNI yang tinggal di kawasan Timur Tengah membuat Indonesia harus lebih bijak dan tetap pada sikap konstitusi. Yakni mendukung perdamaian dunia dan menentang segala macam bentuk penjajahan.
“Tentu, Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia. Menolak keras segala bentuk serangan yang dapat menimbulkan korban sipil. Maka menurut saya, Indonesia tetap pada posisi normatif dan memikirkan kondisi WNI yang bisa terdampak di kawasan,” tambahnya.
Menurut Gonda, perang yang berkelanjutan perlu dihindari. Segala upaya yang ada perlu ditingkatkan untuk mencegah perang yang lebih luas terjadi. Masyarakat Indonesia juga perlu memiliki pandangan yang lebih kritis supaya tidak merugikan kepentingan nasional di kawasan, mengingat banyaknya WNI yang tinggal di Timur Tengah.
Serangan Balasan
Mengutip detik.com pada Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat, drone-drone dan misil-misil Iran meluncur menyerang Israel. Pihak yang meluncurkan serangan adalah Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
Serangan tersebut merupakan balasan Iran. Sebelumnya, telah terjadi serangan mematikan ke kantor Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024 waktu setempat. Serangan itu menewaskan jenderal-jenderal Iran.
Dilansir AFP, serangan itu menewaskan 16 orang, termasuk dua jenderal Iran yakni Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi. Israel dikenal tidak pernah mengakui serangan terhadap fasilitas Iran, namun demikian untuk soal ini, Israel juga tidak menepis bahwa dia bukan pelakunya.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan akan membalas serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah itu. Dia juga bertekad membuat rezim Zionis di Gaza Palestina segera bubar. Sebagaimana diketahui, serangan Israel di Gaza juga melatari suasana momen-momen konflik Iran versus Israel ini.
“Dengan pertolongan Tuhan, kami akan membuat Zionis menyesal atas kejahatan agresi mereka terhadap konsulat Iran di Damaskus,” tegas Khamenei dalam bahasa Ibrani yang banyak digunakan di Israel, dilansir CNN dan AFP, Kamis (4/4) lalu.
Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat, drone-drone dan misil-misil Iran meluncur menyerang Israel. Pihak yang meluncurkan serangan adalah Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
“Kami melancarkan operasi menggunakan drone dan rudal sebagai tanggapan atas kejahatan entitas Zionis yang menargetkan konsulat Iran di Suriah,” kata IRGC dalam sebuah pernyataan dilansir Aljazeera, Ahad 14/4/2024), atau Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat.
Kata Israel, jumlah drone dan misil Iran ada 200 sampai 300-an unit. Sirene di kota-kota Israel berbunyi. Sekolah-sekolah ditutup, bandara-bandara juga ditutup mulai pukul 22.30 waktu setempat.
“Iran meluncurkan UAV dari wilayahnya menuju wilayah negara Israel,” kata juru bicara militer Daniel Hagari dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Ahad (14/4/2024). (*)
Editor Mohammad Nurfatoni