PWMU.CO – Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) Iran mengeluarkan pernyataan dalam press release atas status Iran ‘Siaga II’.
Ini disampaikan Presiden IPI 2024-2025 dr Laila Rahmah BSc MBBS (15/4/2024), sehari setelah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Teheran untuk WNI di Iran mengeluarkan imbauan (14/4/2024).
Pernyataan Kabid Eksternal Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Iran dikutip dsri chat WhatsApp Groyp “Program TUMS dan PCIM Iran” yang beranggotakan para peserta kunjungan ke Iran sebagai ‘Delegasi Muhammadiyah Indonesia’ (17/4/2024) dan beberapa pengurus PCIM Iran. Dokter yang sudah enam tahun bermukim di Iran ini memang masih aktif berkomunikasi pascakunjungan tersebut.
Seperti yang disiarkan media, Iran melakukan serangan balasan ke Israel pada Sabtu (13/4/2024). Dua pekan setelah Israel menyerang Konsulat Jenderal Iran di Damaskus Suriah dan menewaskan 16 orang, 2 di antaranya adalah komandan senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Konflik kedua negara ini pun diperkirakan oleh dunia akan berkelanjutan, karena Israel telah membalas serangan Iran tersebut, Jumat (19/4/2024)
Imbauan KBRI kepada WNI di Iran
Dikutip dari Instagram KBRI, Untuk keselamatan WNI di Iran, KBRI berharap 8 imbauan menjadi perhatian.
- Menyiapkan run bag dengan isi barang-barang esensial, seperti dokumen penting, uang tunai, makanan dan minuman yang cukup, pakaian, dan perlengkapan pribadi serta obat-obatan;
- Mempertimbangkan pulang ke Indonesia secara mandiri, sekiranya situasi memungkinkan;
- Melakukan lapor melalui peduliwni.kemlu.go.id;
- Tetap tenang dan menetap (stay put) di kediaman masing-masing, serta menghindari kerumunan massa dan daerah berpotensi rawan atau berbahaya;
- Menghindari penggunaan media sosial yang tidak perlu dan berpotensi kepada misi informasi;
- Berkoordinasi dengan KBRI secara intens dan memantau media sosial KBRI secara berkala;
- Senantiasa menaati imbauan keamanan yang dikeluarkan otoritas terkait;
- Apabila dalam kondisi darurat, silakan menghubungi hotline KBRI Teheran di nomor +989024468889 (telepon dan WhatsApp) atau +989914668845 (WhatsApp) waspada dan antisipasi eskalasi konflik.
Press Release IPI
Berdasarkan imbauan KBRI terhadap WNI di Iran tersebut, IPI pun memandang perlu untuk mengadakan rapat pengurus yang berlangsung pada Senin (15/4/2024) melalui Zoom pukul 21.00 waktu Teheran.
Hasil rapat adalah IPI Iran menyadari pentingnya diseminasi informasi terkini, terkait keadaan WNI di Iran. Terutama untuk mahasiswa yang sedang studi lanjut di negara ‘tulip’ ini.
Ada pun press release IPI berupa imbauan terkait situasi terkini pascapenyerangan Iran ke Israel dan pernyataan sikap tersebut sebagai berikut:
- Pada 14 April 2024 pukul 07.00 waktu Teheran, WhatsApp Group WNI Iran resmi dibentuk oleh KBRI Teheran guna memudahkan koordinasi terkait dengan situasi terkini dengan WNI yang berada di Iran maupun yang berencana Kembali ke Iran. Berdasarkan data Pemilu 2024, 376 orang terdaftar sebagai WNI di Iran dan sampai sekarang 249 orang tergabung dalam WhatsApp Group WNI Iran;
- Kementerian Luar Negeri RI bersama KBRI Teheran dan KBRI dari negara-negara terdampak telah mengadakan rapat koordinasi dengan WNI pada 14 April 2024 pukul 15.30 waktu Teheran;
- Iran telah diputuskan statusnya menjadi ‘Siaga II’ yang definisi dan imbauannya dapat dilihat di sosial media resmi KBRI Teheran;
- Situasi pascapenyerangan dilaporkan oleh WNI dari beberapa kota besar di Iran, bahwa keadaan aman dan terkendali serta semua warga baik WNI maupun warga lokal beraktivitas seperti biasa dan tidak ada perubahan yang signifikan;
- Aktivitas jual beli, transportasi, perkantoran, pendidikan, dan lainnya berjalan dengan normal dan tidak ada perubahan yang signifikan;
- Pada Senin, 15 April 2024 pukul 16.00 waktu Teheran, Imam Khomeini International Airport telah dibuka dan dapat melakukan penerbangan secara normal;
- IPI Iran mengimbau kepada seluruh WNI di Iran untuk:
a. Melaksanakan setiap poin dalam imbauan KBRI Teheran dan Kemenlu RI
b. Saling mengingatkan satu sama lain terkait imbauan KBRI Tehran dan Kemenlu RI
c. Selalu menjaga komunikasi agar tidak ada informasi yang terlewat
d. Saling menenangkan dan tidak panik dalam kondisi apapun agar memudahkan koordinasi dan melancarkan segala proses yang dilakukan oleh KBRI Teheran dan Kemenlu RI
e. Melakukan pengecekan di grup WNI Iran dan melihat apakah ada WNI yang dikenal belum masuk di dalam grup WhatsApp WNI Iran dan membantu untuk memasukkannya melalui invitation link
f. Bagi yang berada di Indonesia dan sudah memiliki tiket untuk Kembali ke Iran disarankan untuk menghubungi maskapai penerbangan untuk menunda jadwal sampai keadaan stabil. Kemenlu menyatakan bahwa siap membantu jika ada kesulitan dalam pengurusan hal tersebut dengan membuatkan surat pengantar
g. Diwajibkan segera mengisi kelengkapan data yang disebarkan oleh pihak KBRI Tehran di grup WhatsApp WNI Iran
h. Menghubungi hotline KBRI Tehran jika ada keadaan darurat +989024468889 (telepon dan WA) atau +989914668845 (WA only) - IPI Iran mengimbau kepada seluruh mahasiswa di Iran untuk:
a. Mempersiapkan surat keterangan studi yang menyatakan level terakhir/semester saat ini dan transkrip nilai guna memudahkan kepengurusan penyetaraan atau melanjutkan karir di Indonesia jika kemungkinan buruknya dilaksanakan evakuasi;
b. Berkomunikasi dengan pihak pendidikan kampus terkait kemungkinan kembali ke Indonesia jika dilaksanakan evakuasi bagaimana kelanjutan pendidikan dan metode pembelajarannya;
c. Bagi yang berada di Indonesia, menitipkan dokumen berharga yang ditinggalkan seperti ijazah kepada WNI yang masih di Iran agar dapat dibawa jika dilaksanakan evakuasi;
d. Bagi yang berada di Indonesia dan sedang dalam proses penerbitan ijazah untuk membuat surat kuasa kepada WNI yang dipercaya agar proses penerbitan ijazah dapat diselesaikan;
e. Jika ada kesulitan dalam kepengurusan hal tersebut di atas dapat menghubungi layanan darurat IPI Iran +98905717044 untuk membantu koordinasi dengan KBRI Tehran dan WNI di Iran. - Berdasarkan fakta yang ada, IPI Iran memberikan pernyataan bahwa:
a. IPI Iran menjunjung tinggi konstitusi UUD RI tahun 1945, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan;
b. Mengaca pada Indonesia, sebagai bangsa yang sudah pernah mengalami penjajahan dalam jangka waktu yang begitu lama, IPI Iran melihat Israel sebagai entitas penjajah terhadap Palestina. IPI Iran mengikuti sikap Indonesia yang secara konsisten dan tegas selalu berdiri mendukung Palestina, serta berkomitmen terhadap perdamaian dan stabilitas internasional;
c. Semua negara berdaulat, memiliki hak yang natural dan legal untuk melakukan aksi membela diri terhadap pihak manapun yang melakukan tindakan agresi dan melanggar kedaulatannya;
d. Mengecam keras politik standar ganda PBB yang diam seribu bahasa saat rezim agresor zionis Israel melakukan genosida, pembunuhan terhadap perempuan, anak kecil, perampasan tanah Palestina dan sebagainya. Namun PBB begitu spontan dan lantang mengecam serangan Iran pada 14 April 2024 padahal merupakan bentuk bela diri terhadap aksi terorisme rezim zionis Israel yang dilakukan di Kantor Konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan 7 orang pada 1 April 2024;
e. Menuntut dan terus menyuarakan diakhirinya penjajahan zionis Israel terhadap Palestina yang secara mutlak bertentangan dengan prinsip dan nilai kemanusiaan serta mendukung untuk menguatkan harapan dan percepatan bagi proses kemerdekaan bangsa Palestina;
f. Berharap kedua belah pihak dapat menahan diri dan berusaha untuk mengutamakan deeskalasi keadaan ini guna menghindari konfrontasi yang lebih besar yang akan merugikan semua pihak bahkan yang tidak terlibat sekalipun.
Pernyataan ini ditandatangani Laila pada Selasa (16/4/2024) untuk menjadi perhatian mahasiswa Indonesia di Iran dan WNI di Iran pada umumnya.
Penulis Siti Agustini Editor Mohammad Nurfatoni