PWMU.CO – Jamaah shalat Jumat yang berada di area Mas’a (tempat Sai) Masjid Alharam Mekah (25/8) banyak yang menggigil kedinginan. Pasalnya, di tempat itu mesin pengatur suhu (AC) yang dipadu dengan ratusan kipas angin berjalan optimal. Di Masjid Alharam, tempat Sai memang dikenal paling sejuk.
Sementara jamaah sudah berada di tempat tersebut selama 3 jam karena harus datang lebih awal agar mendapat tempat shaf shalat. Sebab kalau terlambat dipastikan tak akan dapat tempat di dalam. Nah, kurangnya gerak dalam waktu yang lama menjadi faktor lain yang menyebabkan tubuh menggigil.
(Baca: 1 Riyal = Rp 3.700 yang Bikin Kaget Jamaah Haji India dan Meski Berada di Saudi, Jangan Kearab-araban…)
Untuk mengatasi rasa dingin itu beberapa jamaah mencoba berdiri seperti yang dilakukan Kemas Abdussukur jamaah calon haji dari Gresik. “Dingin sekali,” ucapnya. Sebagian lainnya mengemulkan surban atau sajadah pada punggungnya. Bahkan seorang jamaah dari Indonesia sempat dipindahkan dari ruang itu menuju tempat tawaf di lantai yang sama.
Suasana yang dingin itu kontras dengan suhu di luar masjid. Di monitor layar lebar terpampang suhu nenunjukkan angka 41 derajat Celsius. Panasnya menyengat. Kini jamaah pun bukan lagi mengemulkan sajadah atau surban di punggung melainkan di kepala sebagai peneduh. Mereka harus berjalan 1 KM dari masjid menuju tempat bus yang akan mengantar ke hotel masing-masing.
Semoga dingin dan panas di Masjid Alharam menjadi berkah. (Mohammad Nurfatoni)
PWMU.CO – Jamaah shalat Jumat yang berada di area Mas’a (tempat Sai) Masjid Alharam Mekah (25/8) banyak yang menggigil kedinginan. Pasalnya, di tempat itu mesin pengatur suhu (AC) yang dipadu dengan ratusan kipas angin berjalan optimal. Di Masjid Alharam, tempat Sai memang dikenal paling sejuk.
Sementara jamaah sudah berada di tempat tersebut selama 3 jam karena harus datang lebih awal agar mendapat tempat shaf shalat. Sebab kalau terlambat dipastikan tak akan dapat tempat di dalam. Nah, kurangnya gerak dalam waktu yang lama menjadi faktor lain yang menyebabkan tubuh menggigil.
(Baca: 1 Riyal = Rp 3.700 yang Bikin Kaget Jamaah Haji India dan Meski Berada di Saudi, Jangan Kearab-araban…)
Untuk mengatasi rasa dingin itu beberapa jamaah mencoba berdiri seperti yang dilakukan Kemas Abdussukur jamaah calon haji dari Gresik. “Dingin sekali,” ucapnya. Sebagian lainnya mengemulkan surban atau sajadah pada punggungnya. Bahkan seorang jamaah dari Indonesia sempat dipindahkan dari ruang itu menuju tempat tawaf di lantai yang sama.
Suasana yang dingin itu kontras dengan suhu di luar masjid. Di monitor layar lebar terpampang suhu nenunjukkan angka 41 derajat Celsius. Panasnya menyengat. Kini jamaah pun bukan lagi mengemulkan sajadah atau surban di punggung melainkan di kepala sebagai peneduh. Mereka harus berjalan 1 KM dari masjid menuju tempat bus yang akan mengantar ke hotel masing-masing.
Semoga dingin dan panas di Masjid Alharam menjadi berkah. (Mohammad Nurfatoni)