PWMU.CO – Ini pesan PCM Lamongan di Halalbihalal Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Cabang Lamongan Jawa Timur yang diadakan di SMK Muhamamdiyah 1 Lamongan, Sabtu (20/4/2024).
Halalbihalal yang diikuti seluruh guru perguruan muhammadiyah yang ada di cabang lamongan mulai dari TK ABA 1, TK ABA 2, TK ABA 3, SLB Muhanmadiyah, SD Muhamamdiyah, SMPM 2 lamongan, MTs M 15 Lamongan, SMAM 4 Lamongan, MAM 9 lamongan, SMKM 1 Lamongan.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lamongan Syaifudin zZhri menuturkan momen halalbihalal seperti waktunya saling doa dan mendoakan dalam kebaikan.
“Kebiasaan para sabahat ketika suasana lebaran juga mengucapkan taqobbalallahu minna waminkum kepada sahabat yang lainnya,” katanya.
Dia berpesan kepada semua guru yang hadir agar tetap sabar dalam berjuang di sekolah Muhamamdiyah, lebih-lebih sabar dalam memberikan ilmu juga mendidik anak karena pasti yang kita hadapi beragam.
“Ada yang nurut juga ada yang bandel. Dengan kesabaran itu akan membawa kebaikan dak kesuksesan kepada kita dan murid-murid,” ujarnya.
Dalam pidatonya beliau mengutip buku karangan Qurais Shihab yang berjudul Wawasan al-Quran bahwa dalam halalbihalal ada 3 bagian di antaranya, pertama Idul fitri artinya kembali di mana kita selesai menjalankan perintah di bulan Ramadhan dibolehkannya makan dan minum tapi harus sesuai dengan qoridor Islam kulu wasrabu wala tusrifu (makan dan minumlah tapi jangan berlebih-lebihan).
“Idul fitri juga memili makna suci kembali dari segala dosa yang telah diperbuat karena mandapat ampunan selama bulan Ramadhan,” jelasnya.
Kedua, Halalbihalal maknanya saling memaafkan satu sama lain. Orang Islam itu tidak menunggu dimintai maaf tapi selalu memberikan maaf, karena nanti di surga itu akan dicari dan dipanggil orang-orang yang selalu memaafkan saudaranya.
Ketiga, minal aidin wal faizin adalah potongan doa. Dalam sejarah hari raya pertama dilakukan pada tahun 2 H dimana pada saat itu Rasulullah mendapatkan dua kemenangan, pertama merayakan karena melawan hawa nafsu setwla menjalan puasa Ramadhan dan merayakan kemenangan Perang Badar yang terjadi pada saat bulan Ramadhan.
“Maka pada saat itu ada doa yabg dipanjatkan jaalnalllah waiyakum minalaidin walfaizin yang memiliki arti Ya allah jadikanlah kami orang-orang yang telah kembali dengan kemenangan dan keberuntungan,” katanya.
Dia berharap, bulan Syawal yang memiliki arti peningkatan ini semoga bisa meningkatkan semangat kita dalam memberikan pendidikan kepada murid di sekolah dan menjaga amal ibadah yang telah kita lakukan di bulan Ramadhan. (*)
Penulis Ma’bad Alfarisi. Editor Ichwan Arif.