PWMU.CO – Siswa Smamsatu diterima di Hyogo University, Jepang (21/4/2024). Dia Al Finsi Nieto Vebru Kanigoro.
Siswa kelas XII Soshum B1 itu sempat mendaftar dua kampus di Jepang yaitu Tokyo International University dan Hyogo University. Dan alfonsi diterima di Hyogo University Jurusan Bisnis Internasional dengan beasiswa penuh.
Dia adalah putra pertama pasangan Evans Kanigoro dan Fitri Gusmaidar. Hal ini menjadi kebahagiaan untuk orang tua Alfonsi karena yang harapan mereka selama ini tercapai. Pasalnya Alfonsi selalu ditarget oleh orang tua untuk bisa study lanjut di luar negeri.
“Senang sekali bisa diterima studi lanjut di Jepang, karena ayah sama ibu selalu memberi semangat untuk kuliah di luar negeri, supaya lebih bisa survive kehidupan dan memberi contoh yang baik untuk keluarga, khususnya adik saya yang masih kelas 3 SD,” ungkap Alfonsi.
Alfonsi adalah murid terfavorit angkatan 57 berdasarkan voting seangkatan dalam yearbook akhir tahun kelas XII tahun 2024. Tak hanya parasnya yang menawan, ia juga memiliki pribadi yang menarik.
Sejak SMP Alfonsi sudah bercita-cita studi diluar negeri, “Awalnya saya pengin kuliah di Australia dan Singapore, tetapi karena terkendala score bahasa Inggris A-Level, akhirnya saya memilih Jepang dengan menggunakan IELTS dan saya di Jepang banyak perusahaan bisnis yang skala internasional yang stabil, sehingga saya bisa banyak belajar di Jepang,” ungkapnya.
Nurul Ilmiah S. Pd selaku Waka Kurikulum SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik menyampaikan, setiap tahun, siswa Smamsatu selalu ada yang studi lanjut di luar negeri. Tapi ini kali pertama di Hyogo University, Jepang. “Bersyukur ananda Alfonsi bisa diterima di Hyogo Uneversity Jepang dengan beasiswa penuh. Semua tak luput dari peran orang tua Alfonsi yang memang menginginkan alfonsi bisa ke Jepang,” jelasnya.
“Smamsatu selalu mendukung keinginan peserta didik yang ingin studi lanjut keluar negeri, terkait kebutuhan administrasi dan psikologis. Harapan kami semakin banyak peserta didik yang kuliah di luar negeri, melihat saingan di dalam negeri kuat, maka alternatif bisa di luar negeri, mungkin ke turki yang lebih berpeluang,” ungkapnya. (*)
Penulis Dela Andika Tri Pamungkas Editor Mohammad Nurfatoni