PWMU.CO – 100 paket sayur gratis untuk jamaah subuh Masjid Al-Falah Pusat Dakwah Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Jalen Kecamatan Genteng Banyuwangi.
Jumat (26/4/2024) sebelum shalat subuh dimulai, di halaman Masjid Al-Falah terlihat ibu-ibu Aisyiyah mengemas aneka sayuran dan dimasukkan ke dalam kantong plastik.
Hingga saat ini usia kegiatan Jumat Berkah memasuki tahun ke kedelapan. Jumat berkah merupakan salah satu program kegiatan berbagi kebutuhan rumah tangga berupa sayur-mayur yang dibagikan setiap Jumat pagi setelah shalat subuh berjamaah.
Sejarah kegiatan Jumat Berkah bermula dari musyawarah pada pertemuan rutin bulanan PRM Jalen Kecamatan Genteng Banyuwangi Jatim yang dikemas dalam kegiatan anjangsana secara bergantian dan eksis hingga kini.
Pada tahun 2016 bertempat di rumah salah satu anggota pengajian Supriyanto, salah satu agenda musyawarah adalah membahas meramaikan shalat berjamaah di masjid. Diantaranya memberikan rangsangan agar para jamaah, intinya agar warga mau melaksanakan jamaah shalat subuh seperti pada waktu magrib dan isya.
Akhirnya disepakati setiap Jumat pagi PRM Jalen menyediakan beberapa kebutuhan dapur. Saat itu sebatas tahu, tempe dan ikan asin. Selain itu setiap Selasa dan Jumat dilaksanakan kuliah tujuh menit (kultum) subuh oleh para pengurus ranting dan takmir masjid secara bergantian.
Seiring dengan berjalannya waktu, hanya dalam hitungan bulan jumlah jamaah subuh Masjid Al-Falah kian ramai. Akhirnya kegiatan Jumat Berkah diambil alih oleh ibu-ibu Asyiyah Ranting Jalen dan dikemas dengan paket yang lebih lengkap.
Keutamaan Subuh Berjamaah
Karena jumlah donatur semakin banyak, maka paketnya ada sayur-mayur, lauk-pauk, dan mie instan. Saat ini sekitar 100 bungkus paket sayuran habis terbagikan setiap Jumat pagi.
Jumat (26/4/2024) pukul 04.09 WIB shalat subuh dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan kultum oleh H. Moch. Socheh dengan mengambil tema Hikmah Shalat Berjamaah.
Dia mengutip hadits Ibnu Umar yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. “Shalatu jama’ati afdhalu min shaltil fadzi bisab’i wa’isyrina darajah. Maknanya shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian. Terlebih jika kita bisa mendawamkan jamaah shalat subuh, maka dunia dan seisinya tidak ada apa-apanya,” tuturnya.
Tepat pukul 05.10 WIB kultum berakhir, kemudian para jamaah pulang dengan membawa paket sayur masing-masing. (*)
Penulis Abdul Muntholib. Editor Sugiran.