PWMU.CO – Ancaman bagi pemutus silaturahim Hasan Abidin MPdI dalam halalbihalal dan pengajian Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiah GKB IV Gresik, Ahad (28/4/2024).
Hasan Abidin mengatakan, pemutus tali silaturahim langsung mendapatkan balasan di dunia tanpa menunggu di akhirat.
”Demikian juga dengan penyambung tali silaturahim akan mendapat balasan langsung,” katanya.
Dia menjelaskan, silaturahim adalah jalinan hubungan yang dilakukan antar umat manusia. Khususnya dengan kerabat dan keluarga.
”Pemutus silaturahim merupakan tindakan menghilangkan jalinan persaudaraan atau hubungan antara umat manusia,” jelasnya.
Ancaman bagi pemutus silaturahim tidak diterima amalnya dan tidak mendapatkan rahmat Allah.
Kepala SMK 3 Muhammadiyah Gresik ini memaparkan faktor yang harus diwaspadai sebagai penyebab putusnya tali silaturahim adalah harta waris.
Dia menyebut, beberapa kasus harta waris sebagai pemutus tali silatuhim disebabkan kurang pengetahuannya tentang ilmu waris atau faraid.
”Pembagian harta waris suka mengacu pada hukum positif peninggalan Belanda yang tidak sesuai dengan ilmu fikih,” ujarnya.
Dalam hukum positif, sambung dia, pembagian harta waris tidak mengenal alur ke atas atau ke samping yakni orangtua dan saudara mendapatkan harta waris.
Kalau di ilmu fikih, saudara atau orangtua bisa menjadi ahli waris dengan syarat dan kondisi tertentu.
”Al-muwarrits atau orang yang mewariskan tidak mempunyai anak laki-laki merupakan syarat berlakunya adanya al-wârits adalah orang yang mewarisi yakni orangtua atau saudara,” jelasnya.
Kasus yang banyak terjadi, katanya, karena kurang paham ilmu waris adalah penggunaan harta benda orangtua yang masih hidup dan digunakan terus saat orang tua telah meninggal dunia.
”Jika tidak ada akad hibah maka seharusnya harta tersebut menjadi harta waris dan dibagikan kepada ahli waris,” paparnya.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Yudo Broto SE menyampaikan syukur terselenggaranya pengajian ini.
Beberapa kegiatan juga dilakukan PRM 3 GKB Ahad lalu ada pengajian diisi Ustadz Bangun Samudra di Masjid Taqwa Spemdalas GKB.
Yudo mengajak generasi muda juga aktif untuk kaderasi dan regenerasi pengurus persyarikatan. ”Tanpa kaderisasi dan regenerasi maka organisasi tidak dapat berjalan secara berkesinambungan,” paparnya.
Penulis Aries Kurniawan Editor Sugeng Purwanto