PWMU.CO – Samakan visi dan persepsi, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Magetan menggelar Silaturahmi dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Kompleks Gedung Dakwah Muhammadiyah Poncol, Sabtu (27/4/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan visi, persepsi dan tujuan melaksanakan program dan harapan Muhammadiyah di Magetan.
Ketua PDM Magetan, Samsul Hidayat SPd MPd melihat pentingnya agenda rapat kerja daerah untuk perkembangan Muhammadiyah di Magetan.
Dalam pandangan dia, agenda Rakerda dapat menyamakan langkah dan gerak untuk menuju Muhammadiyah yang lebih baik dan berkemajuan.
“Sejalan dengan tema Rakerda yaitu membangun soliditas untuk merealisasikan gerakan berkemajuan, Muhammadiyah Magetan perlu meningkatkan kebersamaan dan kekompakan dalam bergerak mencapai tujuan bersama. Tidak bisa agenda persyarikatan diselesaikan dengan cara individu, tapi perlu kebersamaan,” tandas alumnus IKIP Malang ini.
Menurut Samsul, soliditas sangat diperlukan Muhammadiyah Magetan dalam mewujudkan program pimpinan daerah.
“Semua unsur baik pimpinan persyarikatan, unsur pembantu pimpinan, ketua ortom, kepala AUM/lembaga harus bersama dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Inilah pentingnya sinergitas, kolaborasi dan kerja sama,” ujar dia, mengakhiri sambutannya.
Kegiatan Rakerda dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya dilanjutkan tilawah al-Quran. Tausiyah diisi sesepuh Muhammadiyah Poncol, Drs Sutarno MAg dilanjutkan sambutan panitia lokal, Hanif Ikhsani SPd MPdI. Acara ditutup pukul 16.45 WIB yang diakhiri dengan kesimpulan oleh Wakil Ketua PDM, Hariadi Suprabawa MPd.
Acara ini diikuti semua unsur PDM, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), ketua unsur pembantu pimpinan tingkat (majelis/lembaga) tingkat daerah, pimpinan cabang Se-Magetan, ketua ortom tingkat daerah serta para sesepuh dan tokoh Muhammadiyah Magetan.
Dalam Rakerda dihasilkan agenda dan program utama pimpinan daerah, yaitu admistrasi kesekretariatan yang cepat dan tepat sasaran, NBM-isasi, menata dan menuju keuangan persyarikatan yang sehat (2027), inventarisasi dan pendayaan semua aset Muhammadiyah,
kajian umum/khusus di semua elemen, AUM Kesehatan, pembenahan dan penataan AUMSos,
“Selain itu harus ada pembinaan AMM (IPM, IMM, Pemuda, NA), pembinaan/pengembangan cabang/ranting, sistem kaderisasi, pembinaan dan pengembangan ZIS daerah berbasis Lazismu, kajian khusus (Tarjih/Tajdid) di semua unsur, pembinaan AUM Pendidikan (soft/hard) termasuk menuju AUM pendidikan yang sehat,” pangkasnya. (*)
Kontributor Samsul Hidayat Editor Nely Izzatul