PWMU.CO – Guru BK (Bimbingan Konseling) SMA-SMK se Sidoarjo mengadakan pertemuan di Graha Umsida Trawas Mojokerto, Jumat-Sabtu (26-27/4/2024).
Acara ini kerja sama partnership Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan Forum Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) se Sidoarjo.
Ketua MGBK SMA negeri dan swasta se Sidoarjo Jupiter Sulfian MPsi menjelaskan ada tiga agenda dalam pertemuan ini.
Pertama, halalbihalal sesama guru Bimbingan Konseling (BK) SMA dan SMK negeri-swasta se Sidoarjo dan Umsida.
”Mumpung masih berada dalam bulan Syawal mari kita saling memaafkan, taqabbalallaahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim,” ujar guru BK senior SMA Negeri 1 Taman Sidoarjo itu.
Kedua, pemberian cendera mata kepada guru BK yang memasuki purna tugas yaitu Edy Santosa MSi (SMAN 1 Tarik), Jamal SPd (SMA Persatuan Bhayangkari 3 Porong), dan Dra Woro Eka Mei Rini (SMA Petra 4 Sidoarjo).
”Mereka merupakan guru BK senior yang sudah berjuang memajukan pendidikan terutama Forum MGBK,” katanya.
”Kita doakan semoga selalu diberikan kesehatan dan umur yang barokah oleh Allah swt. Aamiin,” ujar Jupiter.
Ketiga, seminar sebagai sarana mencari ilmu dan menambah wawasan guru BK untuk update perkembangan terbaru disiplin ilmu Bimbingan Konseling.
Ada dua narasumber seminar dari dosen Umsida. Pertama, Dr Eko Hardi Ansyah MPsi memberikan materi Meningkatkan Keterampilan Asertif pada Siswa.
Kedua, Dr Eny Fariyatul Fahyuni SPsi MPsi dengan materi Pengenalan Aplikasi Mobile Counseling Online.
Jupiter Sulfian berharap kerja sama kedua pihak ini bisa terus berlanjut dan ditingkatkan lagi.
”Semua guru BK butuh sharing ilmu dan pengalaman dari para dosen, terutama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada siswa di sekolah,” jelasnya.
Begitu juga Umsida, kata dia, berharap ada feedback dari bapak ibu guru BK saat memberikan pendampingan kepada siswa kelas XII dalam memilih perguruan tinggi swasta (PTS) yang tepat.
”Sebagai guru BK boleh saja memberikan rekomendasi kepada siswa terkait kampus di Sidoarjo yang terbaik dengan kriteria memenuhi persyaratan akreditasi yang unggul, fasilitas perkuliahan yang memadai, sarana prasarana yang mendukung, tenaga pengajar yang berkualitas, dan pembiayaan yang terjangkau,” katanya.
Penulis Zulkifli Editor Sugeng Purwanto