PWMU.CO – 1500 mahasiswa dan dosen Umla bersatu gelar aksi bela Palestina, Selasa (7/5/2024) pukul 10.00-11.15 WIB.
Aksi ini di bawah komando Koordinator Lapangan (Korlap) Eko Handoyo MKom, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Umla, BEM Fakultas, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Umla. Ribuan mahasiswa, civitas akademika, dosen, serta tendik Umla berkumpul di halaman depan Masjid Ki Bagus Hadikusumo Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla).
Eko Handoyo dan Presiden Mahasiswa Wakhid Maulana Putra menggemakan takbir dan seruan, “Free, Free Palestine!”
Tampak kibaran bendera Palestina dan Indonesia serta beberapa spanduk dan poster Free Palestina, boikot produk Israel, Save Palestina, dan I Love Palestina. Mereka terlihat sangat antusias meski melakukan aksi di bawah terik matahari dan dikelilingi polisi yang mengamankan aksi ini.
Aksi ini bermula dengan pengumpulan massa dari kampus II menuju kampus I Umla. Massa pun berkumpul di depan Masjid Ki Bagus Hadikusumo dan melakukan orasi bergantian mulai dari dosen, mahasiswa, dan beberapa pimpinan BEM dan IMM.
Kemudian berlanjut dengan menyanyikan lagu Palestina bersama-sama dan berakhir dengan doa bersama. Dosen Umla Kubby Mulyono Lc MA memimpin doanya.
Kemudian ribuan peserta aksi ini menuju jalan nasional di depan kampus sambil membawa tiga bendera Israel. Mereka lantas menginjak-injak dan membakarnya di tengah massa aksi sambil menyanyikan yel-yel “Free, free Palestine!” dan lagu Indonesia Raya.
10 Pernyataan Sikap
Eko Handoyo saat orasinya menyampaikan, “Hari ini 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah melakukan aksi damai bersama-sama untuk membeli Palestina.”
“Semua berkumpul menjadi satu antara dosen dan mahasiswa untuk menutut Israel dan menyuarakan kemerdekaan dan kebebasan Palestina,” ujarnya.
Aksi ini, menurut Eko Handoyo, sebagai respon atas pernyataan sikap dari Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) Se-Indonesia. Tertuang dalam Dasasila pernyataan sikap FR PTMA.
“Kami langsung diinstruksikan oleh Bapak Rektor Umla untuk melakukan aksi yang sama atau serentak di 172 PTMA bersamaan di hari ini untuk turun aksi menyuarakan bela Palestina,” tutur Eko Handoyo.
Kemudian Eko menjelaskan tujuan aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas kalangan akademisi PTMA untuk menyerukan kepada pihak terkait terutama kepada Persantuan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Diharapkan PBB bisa memperjuangkan invansi Israel agar segera dihentikan karena termasuk kejahatan kemanusiaan,” harapnya.
Lantas, Eko Handoyo membacakan pernyataan sikap FR PTMA se-Indonesia yang berisi sepuluh poin pernyataan bertajuk Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel.
Pertama, PTMA se-Indonesia mengutuk Israel atas agresinya yang tidak proporsional. Kedua, mengapresiasi dukungan sivitas akademik di seluruh dunia yang berani menyuarakan bela Palestina.
Ketiga, mengecam keras negara-negara pendukung Israel. Keempat, meminta PBB untuk gencatan senjata Israel dan Palestina. Kelima, mendukung mahkamah internasional untuk mengadili tokoh-tokoh Israel yang terlibat.
Keenam, mengecam organisasi kerja sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah.
Ketujuh, FR PTMA mengapresiasi keberanian Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam membela Palestina. Kedelapan, meminta pemerintah RI untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genosida Israel.
Kesembilan, meminta pemerintah RI untuk memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk memerdekakan Palestina. Kesepuluh, mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk membantu secara moral, materil, dan spiritual kepada Palestina. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni