PWMU.CO – Saling support dan maju bersama diharapkan selalu bisa dilakukan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Se-Wilker Kediri yakni PDA Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Nganjuk dan Trenggalek.
Hal tersebut disampaikan Koordinator PDA Se-Wilker Kediri Raya, Siti Alfiyah pada pertemuan PDA Se-wilker Kediri Raya di Masjid Al Fattah Tulungagung pada Rabu, (1/5/2024) .
Mengusung tema Kebersamaan Menuju Aisyiyah Berkemajuan kegiatan tersebut dihadiri PDA Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Nganjuk dan Trenggalek dengan jumlah personil kurang lebih 55 orang.
Siti Alfiyah dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini digelar untuk saling memberikan masukan antar PDA, sehingga di Wilker Kediri Raya diharapkan tidak ada istilah PDA yang kecil atau PDA yang besar.
“Kita bisa maju bersama, saling support, saling berbagi kebaikan menuju Aisyiyah yang berkemajuan,“ jelasnya.
Untuk merealisasikan tema itu, maka di setiap pertemuan Se-Wilker Kediri Raya yang diadakan setiap 3 bulan sekali, diagendakan adanya presentasi dari setiap PDA.
“Presentasi tersebut berupa identifikasi masalah, dilanjutkan diskusi terkait sumbang saran dari PWA maupun antar PDA. Jika belum mendapatkan solusi dalam pertemuan, maka hal tersebut akan dibawa dalam pertemuan koordinator wilker bersama PWA,” imbuh Bu Al, panggilan akrabnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PWA Jawa Timur Asmah, menyambut baik hasil pembahasan di PWA terkait tata kelola organisasi yang sudah diidentifikasi pada pertemuan pertama di PDA Kabupaten Kediri. Menurutnya, program tetap harus dijalankan dengan mengoptimalkan semua personil dalam struktur kepemimpinan.
“Pelaksanaan program bisa dibantu personil lintas majelis dan lembaga. Seperti penguasaan IT, tentunya tidak semua pimpinan paham, maka difungsikanlah kader-kader muda dalam persyarikatan, dengan demikian fungsi pengkaderan pun juga akan berjalan,” tegasnya.
Program Unggulan
Selain identifikasi masalah, dalam pertemuan itu juga diagendakan pembahasan tentang Program unggulan yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) dari PWA dalam monitoring program. Masing-masing PDA pun berbagi program unggulan yang telah berjalan baik.
Misalnya PDA Tulungagung mengusung program unggulan dalam lembaga pendidikan yakni penerapan program inklusi dan SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) di ABA Penjor, Pagerwojo.
Lalu PDA Kabupaten Kediri menerangkan beberapa program unggulan di bidang pendidikan di antaranya program inklusi telah diterapkan di TK ABA XI Pare. Kemudian mereka memiliki lembaga pendidikan yang lengkap dalam satu lokasi ada di Plemahan (TK, SD, SMP, TPA dan Pondok Pesantren). Disusul lembaga pendidikan di daerah kaki Gung Kelud, yaitu SD Aisyiyah Puncu, juga telah diadakan penggalakan seni tradisional (angklung) dalam kurikulum TK/KB Aisyiyah.
Sementara itu PDA Kota Kediri, walau hanya memiliki wilayah yang kecil, namun memiliki sekolah unggulan di TK ABA VII yang juga menerapkan program inklusi dengan menggandeng dokter dari Klinik Muhammadiyah AR Fakhrudin Kota Kediri. Selain itu, di lembaga tersebut juga diterapkan sekolah pembelajaran berbasis project dan ekonomi syariah.
Ditambah PDA Nganjuk, selain memiliki RSI yang cukup besar, juga memiliki lembaga pendidikan yang cukup lengkap ragamnya ada TK dan KB, Sekolah Tahfidz, Pondok Pesantren, TPA, SD Aisyiyah, MTs Aisyiyah an MI Aisyiyah.
PDA Trenggalek, walau posisi berada di daerah yang sulit geografisnya, namun memiliki program unggulan berupa Gerakan Al Ma’un yang berjejaring dengan Dinas Sosial Trenggalek dalam program pendampingan dan penanganan masyarakat miskin ekstrem.
Program unggulan ini diharapkan dapat memberikan semangat juang untuk ber-Aisyiyah dengan gembira dan bermanfaat banyak untuk ummat.
Di akhir acara, ada pembahasan tentang tindak lanjut yang akan dibahas dalam pertemuan yang akan datang di PDA Nganjuk dengan tema tentang identifikasi masalah ekonomi dan solusi pemecahannya. (*)
Penulis Nur Wijayanti Editor Nely Izzatul