PWMU.CO – Pengaderan Muhammadiyah Juga Bisa melalui Kegiatan Bersepeda disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Blitar Lukiarto SKM.
Pria yang akrab disapa Luluk ini menyampaikan dalam acara Gowesmu Pantai Prigi – Pantai Gemah yang diselenggarakan Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga (LSBO) PDM Kota Blitar, Ahad (12/5/2024).
Lukiarto menjelaskan, pengaderan di Muhammadiyah umumnya dilakukan melalui jalur organisasi otonom (ortom) dan amal usaha Muhammadiyah (AUM). “Di Kota Blitar, kita coba melalui jalur komunitas, salah satunya gowes ini.” lanjutnya.
Dari 43 anggota komunitas, 25 anggota mengikuti Gowesmu edisi spesial dengan rute perjalanan dari Pantai Prigi Trenggalek menuju Pantai Gemah Tulungagung. Lukiarto menyebut, kegiatan bersepeda ini selalu dipenuhi kebersamaan dan kegembiraan.
“Bersepeda itu menguatkan kebersamaan, berhenti satu berhenti semua, tidak ada yang ditinggalkan di belakang ” kata Lukiarto. “Sebelum finish, anggota juga diajak nguliner biar tambah senang.”
Berkunjung ke Tokoh Muhammadiyah
GowesMu PDM Kota Blitar rutin digiatkan setiap Sabtu. Di hari-hari biasa, model pengaderan alternatif ini mengambil rute lokal area Blitar dengan jarak minimal 30 kilometer.
Menariknya, selain bersepeda anggota juga diajak untuk berkunjung ke tokoh-tokoh senior Muhammadiyah. Hal ini dilakukan agar kader-kader Muhammadiyah mengenal dan bisa mengambil inspirasi perjuangan dari tokoh yang dikunjungi.
Salah satu anggota, Khabib Mulya Ajiwidodo mengungkapkan, Gowesmu tanpa kunjungan tokoh itu terasa kurang lengkap. “Justru yang bikin kangen itu, bisa sowan ke rumah senior-senior Muhammadiyah.” katanya.
Pria yang sering dipanggil Mas Gemoy mengungkapkan, berkunjung ke tokoh senior Muhammadiyah selalu berhasil membangkitkan energi positif. Kisah perjuangannya juga menginspirasi dan memotivasi agar tidak pernah lelah berjuang di Muhammadiyah.
Berburu Kuliner Khas
Selain silaturahmi tokoh Muhammadiyah, dalam Gowesmu juga terdapat agenda berburu makanan khas sebelum mencapai garis finish. Koordinator Gowesmu Heri Santoso biasanya akan mengkonfirmasi rute dan tempat-tempat yang akan disinggahi selama perjalanan.
“Ada usulan nanti kita mampir di rumah siapa dan nguliner di mana?” tanya Heri yang kemudian dikomunikasikan bersama anggota untuk memutuskan rute.
Nasi pecel seringkali menjadi menu andalan. Uniknya, meski sama-sama nasi pecel, setiap anggota biasanya memberikan rekomendasi berdasarkan selera dan pengalaman. “Di warung sana lho pecelnya enak,” begitulah saat anggota memberikan usulan. (*)
Penulus Rozak Al-Maftuhin Editor Mohammad Nurfatoni