PWMU.CO – Gerakan budaya hidup sehat dan bersih sampah digiatkan oleh TK Aisyiyah I Probolinggo, Rabu (15/5/2024).
Kepala TK Aisyiyah I Probolinggo Aryzana Maharanny MPd mengungkapkan tujuan kegiatan ini untuk menanamkan pola hidup bersih dan sehat sejak dini agar dapat menjaga lingkungan sekitar.
“Ini imbauan dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Probolinggo dalam rangka Milad Ke-107 Aisyiyah. Jadi semua lembaga PAUD serentak melaksanakan kegiatan ini,” katanya.
Ada dua agenda yang dilaksanakan di TK Aisyiyah I yaitu:
Pasukan Cikrak Cilik
Pasukan Cinta Kebersihan, Kerapian, dan Keindahan (Cikrak) Cilik merupakan ikon TK Aisyiyah I di bidang kesehatan atau usaha kesehatan sekolah (UKS).
Pasukan Cikrak Cilik ini rutin setiap Jumat pekan ke-2 dan ke-4 melaksanakan bersih lingkungan yang diwakili enam anak di setiap kelas A dan B.
Tapi kali ini berbeda. Semua siswa diajak kerja bakti dan bersih-bersih di setiap sudut ruangan sekolah.
Para guru kelas membagi tugas kepada mereka. Ada yang menyapu kelas, merapikan dan menyortir mainan yang rusak, serta membersihkan meja dan kaca.
Ada pula yang bertugas di taman yakni menyiram tanaman, membersihkan ilalang dan daun-daun kering,serta memungut sampah yang berserakan.
Sampah yang didapat dari dalam dan luar kelas akan dipilah sesuai jenisnya. Anak-anak sudah mengerti untuk memasukkan dan menggolongkan sampah-sampah tersebut.
Ada tiga jenis sampah yang dominan terkumpul yaitu:
- Sampah organik berupa daun-daun kering, rumput liar, atau ilalang.
- Sampah anorganik berupa botol dan gelas plastik.
- Sampah kertas dan kardus.
Bersih Hati
Indah Nurhidayat SPd sebagai narasumber mengangkat tema Happiness. Dalam materinya dia menjelaskan sebagai makhluk Allah kita selalu bersyukur atas segala kenikmatan yang kita dapatkan dari Allah. Seperti nikmat sehat, kebahagiaan memiliki rumah mewah, memiliki anak yang berprestasi dan shaleh, serta keluarga yang bahagia.
Begitu juga dalam menjaga kebersihan yakni seperti kebersihan diri, rumah dan lingkungan, serta bersih hati. Semua itu pasti akan mengarah kepada kebahagiaan dunia dan akhirat yang nantinya berakhir di Surga.
“Dalam hadist riwayat Muslim, Ath-thahuru syatrul iimani. Kebersihan itu Sebagian dari iman,” katanya.“Innallaha jamiilun yuhibbul jamaala, sesungguhnya Allah itu indah suka keindahan.”
Indah menegaskan, dari hadits itu saling berkaitan. Jika kita menjaga kebersihan di mana pun berada maka hasilnya adalah keindahan dan itu disukai Allah.
“Hati kita juga harus bersih dalam menjalani hidup bermasyarakat,” ujarnya.
Dia lantas menerangkan 3 jenis hati pada diri manusia
Pertama, qalbun salim yakni hati yang sehat. Inilah hati orang yang bersih dan mulia, maka terhindar dari penyakit hati.
Kedua, qalbun maridh, hati yang sakit. Dia orang yang beriman, namun masih memiliki penyakit hati. Perasaannya selalu was-was, cemas, hidupnya tidak tentram. Biasanya orang ini masih memiliki sifat iri, dengki, sombong, dan lainnya.
Ketiga, qalbun mayit, hati yang mati. Orang yang termasuk jenis ini berarti hatinya sudah rusak atau tidak berfungsi. Mereka orang-orang yang tidak menggunakan akal sehatnya untuk bertindak, sudah tak memiliki kehidupan dan jauh dari tuhan.
Sebagai kata penutup, indah mengucapkan, “Semoga kita semua yang berada di acara ini termasuk orang yang memiliki hati yang sehat.” (*)
Penulis Wike Widiawati Editor Mohammad Nurfatoni