PWMU.CO – Ketua PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM mengungkapkan media PWM Jatim bisa eksis karena keikhlasan.
Hal itu disampaikan saat Resepsi Milad Bersama Media PWM Jatim di Aula Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Sabtu (18/5/2024).
Resepsi Milad Bersama digelar oleh Majelis Pustaka, Informasi, dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim.
Ketua PWM Jatim Sukadiono membuka dengan ucapan syukur acara milad bersama media PWM Jatim ini bisa terselenggara.
“Alhamdulillah kita bisa bertemu di milad bersama media PWM Jatim ini. Mungkin ini milad besama pertama kali. Biasanya Matan milad sendiri dan PWMU.CO milad sendiri. Ini juga milad pertama bagi maklumat.id dan majelistabligh.id,” ujarnya.
Dia mengajak pada milad ini harus banyak bersyukur, media online dan Matan bisa eksis sampai sekarang.
Matan bisa bertahan hingga 18 tahun, PWMU.CO bisa bertahan delapan tahun, PWMU TV selama tujuh tahun, majelis tabligh.id, maklumat.id, dan tarjihjatim.pwmu.co ini milad pertamanya.
Dia menjelaskan, ketika bersyukur Allah akan memberi kemudahan.
Rektor UMSurabaya itu menjelaskan kunci eksisnya media PWM Jatim bisa eksis hingga saat ini adalah keikhlasan dari pengelola dan kontributor.
“Kontributornya luar biasa tanpa digaji. Memang tahap pertama di persyarikatan pada keikhlasan, tapi lebih lanjut harus bisa profesional,” jelasnya.
Dia berani mengklaim, media PWM Jatim lebih baik dari PWM yang lain. Apalagi terkait pemberitaan media PWM selalu lebih dulu.
“Saya ingat ketika liputan muktamar, proses menghitung saja belum selesai, Pak Nurfatoni (Peminpin Redaksi PWMU.CO) sudah menanyakan hasilnya,” selorohnya disambut tepuk tangan hadirin.
Selain itu media PWM Jatim perlu meningkatkan kreativitasnya. Sukadiono mengajak agar tetap bersemangat membranding PWM Jatim, agar tetap diperhitungkan sebagai pioner dan menjaga jargon matahari selalu terbit dari timur.
Media PWM Jatim Harus Bersinergi
Dia menjelaskan maksud adanya milad bersama media PWM Jatim. “Ini ada maksudnya. Kami melihat implementasi di lapangan tidak sesuai dengan kesepakatan awal,” ujarnya.
“PWMU.CO awalnya news, maklumat di politik, tabligh ya dakwah, tapi akhirnya gado-gado, kadang juga goda-goda,” katanya disambut tawa hadirin.
Perlu kesadaran untuk kembali ke kesepakatan awal. Kalau kondisi sekarang berita sepak bola masuk di semua media. PWM Jatim tidak ingin seperti ini.
“Harusnya kalau bicara politik tinggal membuka maklumat.id, kalau ingin membaca berita tinggal membuka PWMU.CO, ingin membaca dakwah tinggal membuka majelistabligh.id,” tegasnya.
Dia berharap ke depan kontributor tidak sekadar PWMU.CO saja, tapi bisa silang dengan semua media PWM Jatim.
Kalau berita politik bisa dikirim ke maklumat.id. Kalau dakwah bisa dikirim ke majelistabligh.id. Hal ini penting agar tidak terjadi tumpang tindih.
Lebih lanjut dia berharap ada sinergi dan kebersamaan. “Sehingga semua media PWM Jatim bisa tetap eksis, meningkatkan kreativitas, dan bisa melakukan akselerasi,” harapnya. (*)
Penulis Mahyuddin Syaifulloh. Editor Sugiran.