PWMU.CO – 5 ide bisnis agropreneur yang bisa dijalankan wara Muhammadiyah disampaikan drh Zainul Muslimin saat Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kepanjenkidul mengunjungi Al-Amin Agropreneur dan Edupark Magetan, Sabtu (18/5/2024).
Zainul Muslimin menjelaskan agropreneur merupakan bisnis yang tidak akan pernah surut. Dalam hal ini, kambing dan sapi akan selalu dibutuhkan, bahkan cenderung meningkat setiap tahunnya.
“Peluang inilah yang harus dibaca oleh warga Persyarikatan. Karena saya menilai, di sektor ini Muhammadiyah masih minoritas. Sedikit sekali yang menggeluti bisnis ini.” kata Zainul.
Tentang membaca peluang, menurut dia setidaknya ada lima ide bisnis di sektor peternakan yang bisa dimanfaatkan. Pertama, menjadi peternak. Zainul Muslimin menyebut, menjadi peternak merupakan bisnis inti, yang memerlukan wawasan dan ketekunan tinggi.
Dalam menjalankan bisnis ini, ada dua pilihan yang bisa diambil: mengembangbiakkan atau menggemukkan. Mengembangbiakkan berkaitan dengan kuantitas, sedangkan menggemukkan berkaitan dengan efektivitas.
“Kalau mau simpel pilih menggemukkan saja. Selain hemat waktu, juga minim resiko. Karena kita bisa memilih bakalan langsung.” ungkap Zainul.
Kedua, menjadi pedagang. Menurutnya, bisnis model ini lebih sederhana lagi daripada harus beternak sendiri. Untuk menjalankannya, pedagang bisa kulak dari daerah yang harga kambing dan sapinya murah, kemudian dijual kembali ke daerah yang harga jualnya lebih mahal.
Dalam menjalankan bisnis ini, pedagang harus cermat menganalisis kapan waktu yang tepat untuk kulak dan menjual kembali. “Kalau menghadapi musim kurban, idealnya waktu kulak empat bulan sebelumnya.”
Ketiga, produksi pupuk kandang. Pemilik Al-Amin Agropreneur ini menjelaskan, peluang dan keuntungan juga bisa diperoleh dari kotoran binatang ternak. Sapi, kata dia, adalah pabrik pupuk alami yang diciptakan Tuhan.
“Damen padi yang harganya 500 rupiah per kilogram, masuk ke mulut sapi, begitu keluar jadi kotoran dan diolah menjadi pupuk harganya jadi 1.500 per kilogram.” Zainul menjelaskan sambil tertawa.
Keempat, jual pakan ternak. Bagi mereka yang minim modal tetapi memiliki lahan luas, tanahnya bisa ditanami rumput gajah atau odot yang bisa dijual untuk pakan ternak.
Kelima, bisnis kuliner. Bagi warga Muhammadiyah yang tidak ingin repot dan bersinggungan dengan kotoran, bisa mencoba bisnis kuliner, di antaranya catering akikah dan jual sate kambing.
“Bisnis catering akikah memiliki prospek lebih baik. Setiap hari ada orang melahirkan. Apalagi zaman sekarang semuanya ingin serba instan.” Zainul menimpali.
Pemilik Al-Amin Agropreneur sekaligus bendhara PWM Jatim ini berharap hasil dari kunjungan studi PCM Kepanjenkidul ini akan melahirkan pebisnis-pebisnis baru di sektor peternakan di Kota Blitar. (*)
Penulis Rozak Al-Maftuhin Editor Mohammad Nurfatoni