PWMU.CO – Nostalgia perjuangan, para antan Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Blitar berbagi kesan dan pengalaman selama berproses di IMM pada Kajian Rutin Pimpinan Cabang IMM Blitar, Jumat (24/5/2024).
Kegiatan yang mengusung tema “IMM dan Sejarah Berdirinya IMM” tersebut dilaksanakan di Angkringan Mbah Jono, Jalan Sumatera, Kota Blitar. Selain alumni, turut hadir pula kader IMM tingkat komisariat yang ada di Blitar.
Silaturrahim sore hari itu dihadiri oleh tiga dari lima ketua yang pernah menakhodai PC IMM Blitar Raya. Tiga orang tersebut adalah Atim Purnama SSos, Sukma Uli Nuha MAk dan Candra Setyawan SSos. Ketua IMM Blitar periode ini, Muhammad Dzikrul SP juga turut hadir pada kesempatan tersebut.
Berbagi kesan dan pengalaman itu diawali oleh sambutan dari Ketua Forum Keluarga Alumni (Fokal) IMM Blitar, Khabib Mulya Aji Widodo, SKM. Khabib menyampaikan rasa senangnya bisa mengumpulkan para alumni IMM di tengah kesibukan masing-masing.
“Jarang sekali kita bisa mengumpulkan empat ketua yang memimpin IMM pada masanya untuk duduk bersama seperti ini,” ujarnya bangga.
Kegiatan sharing pengalaman tersebut dimulai dari ketua IMM periode pertama, Atim Purnama. Mas Atim, sapaan akrabnya, mengatakan tahun ini IMM Blitar telah berusia 10 tahun dan menceritakan lika-liku perjalanan IMM di awal berdirinya.
“Darul Arqam Dasar IMM pertama kali itu tahun 2014, bersamaan dengan meletusnya Gunung Kelud. Dulu kita pernah diminta membatalkan kegiatan, tapi ya bukan mahasiswa kalau kita menyerah waktu itu” kenangnya.
Tak hanya Mas Atim, Sukma Uli Nuha, ketua ketiga PC IMM Blitar juga menyampaikan beberapa kisah menarik selama memimpin dan berproses di IMM. Begitu pula dengan Candra Setyawan, ketua kelima PC IMM Blitar yang menyampaikan pengalamannya selama menjadi ketua.
Di akhir sesi, sharing ditutup oleh sambutan dari ketua ke-6 IMM Blitar yang juga menjadi ketua aktif saat ini, Muhammad Dzikrul. Pada saat itu tampak malu, dia menyampaikan harapan kepada para alumni yang hadir untuk selalu mengayomi kader IMM.
Hal itu disambut baik oleh seluruh alumni yang hadir. Acara yang berlangsung hangat tersebut ditutup dengan ucapan hamdalah setelah adzan Maghrib berkumandang. (*)
Penulis Dzun Nuraini Aziz Editor Mohammad Nurfatoni