PWMU.CO – IPM Kabupaten Mojokerto menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) ke-7 di SMP Muhammadiyah 5 Ngoro mulai Kamis-Sabtu (23-25/5/2024).
Kegiatan berlangsung selama tiga hari. Kegiatan hari pertama Konferensi Pimpinan Daerah (Kopimda).
Pembukaan Musyda dilaksanakan Jumat (24/5/2024) pukul 13.00. Hari Sabtu (25/5/2024) pemilihan calon formatur tetap.
Kegiatan Musyda dihadiri oleh PDM dan PDA Kabupaten Mojokerto, Ketua Umum PW IPM Jawa Timur, Ortom Daerah Kabupaten Mojokerto, Kepala Sekolah, Fasilitator PD IPM Kabupaten Mojokerto yakni Abdul Maliki yang berdomisili di Jombang.
Ketua pelaksana Miftakh Ainul Yakin mengatakan, kegiatan memasang tema Regenerasi Ikatan Demi Terwujudnya Gerakan Inklusif Berkelanjutan.
“Perumusan tema Musyawarah Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Mojokerto ke-7 merujuk pada dasar proses regenerasi hubungan yang melibatkan pembaharuan nilai, dan komitmen,” kata Miftakh.
Tema ini, kata dia, merupakan refleksi dan inovasi Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Mojokerto dalam mengantarkan generasi yang akan mendatang.
Berikut beberapa hal yang mendasari tema ini. Pertama, peran Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Mojokerto di era saat ini memiliki peran yang signifikan dalam sistem perkaderan Muhammadiyah Mojokerto.
Kedua, perubahan dan fenomena yang terjadi saat ini sangat jauh berbeda dari beberapa tahun belakang.
Dari segi pendidikan, ekonomi, hingga organisasi yang dimana Ikatan Pelajar Muhammadiyah hidup dalam era teknologi super cepat.
Ketiga, regenerasi Ikatan dianggap sebagai langkah yang esensial atau penting dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Dalam konteks ini, tujuan tersebut adalah terciptanya gerakan inklusif berkelanjutan. Gerakan inklusif merujuk pada upaya kolaboratif yang melibatkan berbagai kelompok atau individu dari berbagai latar belakang, identitas, atau kepentingan.
Sementara sambutan Ketua Umum PD IPM Kabupaten Mojokerto Muhammad Iqbal Rahman menyampaikan terima kasih kepada PDM-PDA dan semua Ortom yang terlibat menyukseskan kegiatan ini.
“Kami mengadakan Musyda ini tidak koar-koar di grup, sesekali kita bikin surprise kegiatan tiba-tiba Musyda, ini menandakan bahwa kader atau pelajar Muhammadiyah masih banyak di kabupaten Mojokerto, khususnya regenerasi kepemimpinan,” ujarnya.
Musyda ini, kata dia, kami selenggarakan di hari Jumat di bulan Dzullqo’dah, di mana hari dan bulan tersebut merupakan bulan yang dimuliakan dalam Islam. Konsep ini sudah Allah gambarkan dalam surat Ali Imran: 159
فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
“Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.”
Oleh karena itu, sambung dia, menurut kami Musyda yang diselenggarakan ini adalah kegiatan spesial.
Pertama, kami agendakan secara dadakan tidak kabar-kabar di grup Ortom.
Kedua, dilaksanakan di hari dan di bulan yang mulia.
Ketiga, banyak dukungan dan support dari Ortom, sekolah, dan masjid.
Penulis Muhammad Iqbal Rahman Editor Sugeng Purwanto