PWMU.CO – Dua syarat pemimpin IPM diungkap Ketua Umum PW IPM Jawa Timur Hengki Pradana di Musyda IPM Kabupaten Mojokerto yang berlangsung di SMP Muhammadiyah 5 Ngoro, Mojokerto mulai Jumat (24/5/2024).
“Kami atas nama PW IPM Jawa Timur mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Musyda VII IPM Kab Mojokerto,” ujarnya.
“Memang betul apa yang disampaikan oleh Ketum Iqbal, kegiatan ini memang sangat spesial, kami bisa mengetahui sejauh mana kader IPM di Mojokerto ternyata luar biasa banyaknya dan ini baru pertama kalinya saya bersilaturahim dengan kader pelajar yang luar biasa,” kata Hengki Pradana.
Dia memberikan motivasi kepada peserta Musyda pemimpin itu harus memiliki nilai ikhlas dan saling berjuang dalam memajukan roda organisasi. Itu dua syarat pemimpin
“Kerajaan Majapahit yang pernah berdiri di daerah ini menjadi hikmah bagi kita semua bagaimana seorang raja bisa memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang memiliki pemikiran dan naluri yang maju, karena salah satu faktornya dia memiliki dua nilai tersebut dalam memimpin,” sambungnya.
Dana, sapaan akrabnya, mengutip hadits Nabi Muhammad saw
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap dari kalian adalah pemimpin dan tiap tiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban”. (HR Imam Bukhari)
“Inilah yang menjadi dasar kita dalam memimpin. Hal ini sudah kita temukan di IPM Kabupaten Mojokerto, munculnya Iqbal sebagai ketua umum sudah bisa mewakili kita semua dalam mengambil dua nilai tersebut dalam memimpin di Ikatan tercinta ini,” ujarnya.
Sementara sambutan PDM Kab Mojokerto yang diwakili oleh Muhammad Rizal Firdaus menyampaikan potensi kader yang harus dimaksimalkan dalam membentuk pelajar yang memiliki nilai kepemimpinan dan religius yang baik.
Pertama, quwwatul iman. Kuatnya iman.
“Peran kader muda Muhammadiyah harus memiliki nilai religius dan akhlak yang baik, ini tantangan pemuda atau pelajar hari ini,” katanya.
Kedua, quwwatul ilm. Sebagaimana diajarkan oleh Ali bin Abi Thalib. “Ilmu itu lebih baik dari kekayaan, karena kekayaan itu harus dijaga, sedangkan ilmu yang menjagamu,” ujarnya.
“Oleh sebab itu, pelajar atau pemuda harus semangat dalam mengembangkan potensinya”.
Ketiga, keterampilan.
“Peran pelajar selain dia harus belajar, minimal mengaktualisasikan keterampilan di dalam bermasyarakat, harus ramah tamah dan sopan di lingkungan masyarakat sekitar”.
“Itulah harapan kedepan, bagaimana peran pelajar harus senantiasa memiliki tiga karakter tersebut dalam membentuk pemimpin yang religius dan berkualitas.”
Penulis Syamsul Arifin Hadi Editor Sugeng Purwanto