PWMU.CO – Fokus menganyam tas, santriwati MBS Madinatul Ilmi Smamsatu enggan pulang, Kamis (23/5/2024). Saat itu mereka mengunjungi “Kerajinan Tas Anyam Bu Yanti” di Desa Brenggolo, Kecamatan Ploso, Klaten, Kediri, Jawa Timur.
Ini bagian dari rangkaian ‘Study and Enterpreneur Trip’ di Kota Kediri dan sekitarnya. MBS Madinatul Ilmi SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu) mengajak seluruh santriwati kelas X dan XI yang berjumlah 60 orang.
Tepat pukul 11.30 WIB, para santriwati tiba di lokasi usai perjalanan dari Doom’s Handicraft, galeri pembuatan kerajinan dari batok kelapa dan kayu. Sesampainya di sana, pemilik kerajinan tas anyam Wijayanti Fauziyah menyambut para santriwati.
Kelima ibu lainnya pun siap mendampingi secara langsung praktik membuat tas anyam. Jadi santriwati tidak hanya melihat produk tas anyam, namun secara langsung praktik membuat tas anyam berbahan dasar plastik.
Sebelum para santriwati mempraktikkan secara langsung pembuatan tas anyam, Mudir MBS Madinatul Ilmi Muhammad Naufal Lc MSI mengarahkan para santriwati untuk megambil kebermanfaatan dan bersungguh-sungguh ketika praktik. “Anak-anak, setelah ini silakan cermati apapun yang diajarkan oleh para ibu-ibu di sini dan semoga bisa menjadi bekal dan kebermanfaatan bagi kalian semua,” tuturnya.
Alumnus Universitas al-Azhar ini juga mengucapkan terima kasih kepada pemilik tas anyam yang sudah menerima para santriwati untuk belajar. “Terakhir, saya ucapkan kepada Bu Yanti yang sudi kami repotkan untuk proses pembelajaran anak-anak. Semoga Allah membalas dengan kebaikan yang melimpah,” tutupnya.
Fokus Menganyam
Selanjutnya, santriwati berkelompok masing-masing 10 orang. Seorang pendamping membantu tiap kelompok untuk membuat tas anyaman dengan membawa satu contoh tas anyam yang siap jual.
Para santriwati awalnya mengambil bahan utama, pita plastik berbagai warna yang sudah dipotong-potong. Mereka boleh mengambil satu warna saja atau campuran dua warna untuk membuat motif.
Para santriwati dengan fokus dan telaten mengikuti tahap demi tahap sehingga mayoritas sudah berhasil membuat delapan puluh persen tas anyam. Selama dua jam mereka sangat fokus dan berusaha maksimal menyelesaikan masing-masing karyanya.
Salah satunya Nabila Aulia Arbas Syahrani kelas XI Saintek 3 yang mengaku cukup kesulitan menyelesaikan sehingga harus konsentrasi. “Cukup sulit dan harus fokus biar selesai dengan rapi,” ujarnya.
Lain lagi dengan Thalita Rafa Akila. Saat mendengar pengumuman untuk menyudahi kegiatan praktik membuat tas anyam, anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Smamsatu ini memohon untuk memperpanjang waktu.
“Saya selesaikan dulu pegangannya. Sayang kalau belum jadi,” ucapnya.
Begitu pun dengan beberapa santriwati meminta untuk bisa tetap di lokasi demi menyelesaikan karyanya. Hingga terakhir, para santriwati berkemas dan berpamitan kepada ibu-ibu yang telah mengajari dengan sabar dan telaten untuk meneruskan perjalanan ke wisata Tirto Tani Djojo di Kecamatan Gurah Kediri. (*)
Penulis Hadiyatan Wasilah Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni