PWMU.CO – Mencari amalan yang bisa dapatkan rahmat Allah disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Dr Imam Syaukani MA dalam pengajian rutin Ahad Shubuh Masjid Remaja di Lantai 2 Masjid Remaja Jalan Kalilom Lor 3 No 41 Tanah Kali Kedinding Kenjeran Surabaya, Ahad (2/6/2024).
Dia mengatakan seseorang masuk surga itu bukan karena amalannya, tetapi seseorang masuk surga karena adanya rahmat dari Allah subhanahuu wata’alaa, maka tugas kita semua mencari sebuah amalan yang mengantarkan kita mendapatkan rahmat dari Allah.
Imam, panggilan akrabnya mengatakan, setiap umat ini akan masuk surga hanya bagi yang tidak enggan. “Setiap umatku masuk surga selain yang enggan yakni siapa yang taat kepadaku masuk surga dan siapa yang membangkang aku berarti dia enggan, ini kata Rasulullah,” katanya.
Ada tujuh amalan yang bisa kita laksanakan agar kita ini bisa mewujudkan cinta kita kepada Allah dan Rasulnya. Pertama, melaksanakan shalat fardhu berjamaah.
“Banyak keutamaan-keutamaan yang diberikan Allah kepada kita disebabkan kita mau shalat berjamaah, apalagi jamaahnya dilaksanakan di masjid,” jelasnya.
Kalau kita perhatikan hadits Nabi dari Dari Ibnu Umar ia berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang artinya shalat seorang laki-laki secara berjamaah lebih utama 20 derajat dari shalat sendirian, hadits ini terdapat dalam shahih Muslim nomor 199.
Kedua, memperbanyak dzikir dan beristighfar. Setiap hari hendaklah kita ini banyak berdzikir, jangan bosan, kalau bosan, ini yang bahaya. Setiap hari hendaklah kita ini banyak memohon ampun kepada Allah, banyak beristighfar, karena kemaksiatan itu sudah masuk kerumah-rumah kita, sudah masuk ke handphone-hanphone kita.
“Sungguh saya memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepadanya seharati 100 kali, ini yang disampaikan oleh Nabi kita,” katanya.
“Ya Tuhan kami beri ampunlah aku dan kedua Ibu Bapakku dan sekian orang-orang Mukmin pada hari terjadinya hisab hari kiamat, doa ini terdapat dalam surat al-Quran surat Ibrahim ayat 41,” ucapnya sambil menyitir firman Allah tersebut.
Ketiga, tilawah dan memahami al-Quran. “Kita umat Islam memiliki kewajiban untuk menjaga al-Quran yang diantaranya itu ialah beriman terhadap alquran, meluangkan waktu guna membaca al-Quran, mendengarkan al-Quran, memahami isi al-Quran dan tentu mengamalkan isinya,” terangnya.
Keempat ialah bershadaqah. “Tidaklah seorang hamba memasuki waktu pagi pada setiap harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satunya memohon, ya Allah, berikanlah ganti bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya, dan satu lagi memohon, ya Allah musnahkanlah harta si bakhil,” terangnya.
Kelima, menegakkan shalat Dhuha. “Amalan yang mudah jika dibuat mudah, sebuah amalan yang sulit dilaksanakan jika dibuat sulit yakni melaksanakan shalat dhuha, Dari Abu Darda’ atau Abu Dzar dari Rasulullah saw dari Allah Azza Wajalla, Dia berfirman yang artinya Wahai anak adam, rukuklah kamu kepadaku dipermulaan siang sebanyak empat rakaat, niscaya Aku akan memenuhi kebutuhanmu di akhir siang,” imbuhnya.
Keenam, melaksanakan qiyamul lail. “Allah Subhaanahuu Wata’ala menegaskan dalam surat al-Isra’ ayat 79 berfirman Waminallaili fatahajjad bihii naafillatan laka ‘asaa an yab’atsaka rabbuka maqaamammahmuudaa, artinya dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ketempat yang terpuji,” ucapnya sambil menyitir firman Allah tersebut.
Ketujuh, kita semua harus menjaga wudhu. “Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi yang artinya beristiqamahlah kalian, dan sekali-kali kalian tidak akan dapat menghitungnya. Dan beramallah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah shalat, dan tidak ada yang menjaga wudhu kecuali orang mukmin, terdapat dalam sunan Ibnu Majah nomor 273, dan juga di riwayatkan oleh Shahih Bukhari nomor 1081,” tandasnya. (*)
Penulis Habibullah Al Irsyad. Editor Ichwan Arif.