PWMU.CO – PCA Blimbing Baitul Arqam di Royal Orchids Garden Hotel dan Condominium Batu, Sabtu-Ahad (1-2/6/2023). Mereka mengusung tema Kepemimpinan Profetik Aisyiyah Blimbing Kota Malang Jalan Membangun Peradaban Utama.
Ketua Panitia Aisyah SS melaporkan, 46 orang peserta mengikuti kegiatan ini. “Terdiri dari 20 orang Pimpinan Harian dan Majelis PCA Blimbing dan 26 orang dari PRA secabang Blimbing,” ujar Ketua Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Blimbing itu.
Ketua PCA Blimbing Erna Mardiyana SE dalam sambutannya menyampaikan, tujuan Baitul Arqam ini untuk memantapkan ideologi Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam menggerakkan Aisyiyah di cabang dan ranting. “Harapan kami, Ibu-Ibu bisa melaksanakan Baitul Arqam di Ranting secara mandiri atau bersama-sama. Kecuali PRA Kalimosodo karena sudah mengikuti Baitul Arqam pada hari ini,” ujarnya.
Ia lantas mendoakan, “Semoga peserta dan panitia dalam keadaan sehat wal afiat sampai kegiatan selesai. Aamiin.”
Reni Nurfarida SPdI MPdI mewakili MPK PDA Kota Malang dalam sambutannya mengapresiasi PCA Blimbing. “Luar biasa. Ini PCA satu-satunya yang menyelenggarakan Baitul Arqam di Hotel legend di Kota Batu!” ujarnya.
“Semoga setelah pulang dari Baitul Arqam ini para peserta semakin bersemangat dalam berjuang di ranting dan cabangnya,” doanya.
Ia menjelaskan, Baitul Arqam ada beberapa macam. Di antaranya Baitul Arqam pimpinan, dan Baitul Arqam Amal Usaha. “Baitul Arqam Perempuan Muhammadiyah sasaran pesertanya adalah para perempuan yang bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah,” ungkapnya.
Dari Baitul Arqam ini, lanjutnya, diharapkan seluruh peserta dapat memperoleh pendalaman keislaman serta memperkuat ideologi dan pemahaman keorganisasian. “Dengan Baitul arqam ini, kita menambah semangat untuk melaksanakan tanggung jawab kita. Perankan diri kita sebagai peserta Baitul Arqam untuk belajar, berempati dan berjiwa sosial,” pesannya.
Ia menegaskan, “Baitul Arqam suatu keniscayaan di setiap kepemimpinan karena di sinilah akan terjadi proses perkaderan formal yang memiliki aturan dan kaidah yang harus ditaati. Tujuan mewujudkan dan meningkatkan kualitas pimpinan yang memiliki integritas, ghirah dan daya juang yang tinggi.”
“Kepemimpinan profetik kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain mencapai tujuan sebagai mana yang dilakukan oleh para Nabi,” lanjutnya.
Pada Baitul Arqam selama dua hari ini, ada lima materi. Materi pertama, Keteladanan dan Kepemimpinan Organisasi Aisyiyah oleh Dra Sri Herawati. Hera, panggilan akrabnya, menyatakan, “Kepemimpinan Aisyiyah itu kolektif kolegial. Makanya kalau Bu Hera tidak ada yang tampil teman lainnya, ketua itu bukan segala-galanya dalam memutuskan sesuatu makanya rapat itu penting. Aisyiyah itu sebagai solutor jangan merasa sendirian di kampung. Jangan mengatakan selamatan itu bid’ah tapi berilah solusi.
Para peserta pun menyimak materi kedua Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah oleh Drs Ahmad Taufiq Kusuma. Materi ketiga, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah disampaikan oleh Ahmad Fakhrur Rouzie SH SHI MPd. Materi keempat, Implementasi Risalah Islam Berkemajuan dalam Kepemimpinan Profetik Perempuan oleh Lailtul Fithriyah Azzakutah SHI MPdI. Materi kelima, Muqaddimah Anggaran Dasar, Visi dan Misi Aisyiyah oleh Dra Ruly Narulita MAP.
Hari kedua, peserta mengawali hari dengan Tadabbur al-Quran, tahsin, praktik wudhu dan shalat. Kemudian ada olahraga dan berlanjut satu materi yaitu Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah oleh Asmawatie Rosyidah SH MPd. Mereka pun ikut outbound kepemimpinan muslimah dan membahas Rencana Tindak Lanjut setelah Baitul Arqam. (*)
Penulis Fatimah Az-Zahro. Coeditor Sayyidah Nuriyah. Editor Ichwan Arif.