PWMU.CO – Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menyampaikan sembilan pernyataan sikap dalam aksi bela Palestina yang berlangsung pada Ahad (9/6/2024) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Salah satu tuntutannya adalah perlunya bantuan militer untuk melawan Israel.
Massa aksi juga turut meneriakkan yel-yel “stop genocide”. Lalu, peluit ditiup dan mereka bersama-sama menyalakan lampu flash dari ponsel masing-masing seraya mengangkat kartu merah.
Kartu merah itu berisi nama-nama anak yang menjadi korban dalam perang Palestina vs Israel di Jalur Gaza yang masih terjadi hingga saat ini.
Aksi tersebut dihadiri sejumlah tokoh seperti mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan politikus senior Hidayat Nur Wahid.
Dalam orasinya, Din meminta pemerintah Indonesia agar mengirimkan bantuan pasukan militer ke Jalur Gaza untuk membela Palestina dari genosida Israel.
“Apa cara terbaik untuk menghentikan kekejaman, kezaliman, kebiadaban Israel atas Gaza? Kami sampai kepada kesimpulan, tiada jalan lain atau salah satu jalan yang terbaik adalah dengan aksi militer,” ujar Din dikutip dari viva.co.id.
Din menyebut permintaan ini sudah sesuai dengan keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dia pun lantas mengajak sejumlah negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) seperti Turki, Pakistan, Iran, dan negara di luar OKI untuk membantu mengirim pasukan militer membela Palestina.
“Hanya dengan cara demikian kita bisa menghentikan agresi zionis Israel dan membungkam Amerika yang kedutaannya tidak jauh dari sini (kawasan Monas),” tegasnya.
Sementara itu, sembilan pernyataan sikap tersebut disampaikan Din Syamsuddin dan Hidayat Nur Wahid bersama tokoh lain.
Berikut isi sembilan pernyataan sikap ARI-BP:
- Kami mengutuk sekeras-kerasnya Zionis Israel atas kejahatan Holokaus abad ke-21 terhadap bangsa Palestina khususnya di Jalur Gaza. Begitu juga di Tepi Barat dan Palestina pada 1948. Kami tidak akan melupakan dan tidak akan memaafkan kejahatan besar Zionis Israel untuk selama-lamanya.
- Kami menuntut agar Pengadilan Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) benar-benar melaksanakan keputusannya dan memberikan sanksi atas kejahatan-kejahatan Israel dan para pimpinannya. Kami mendesak ICJ segera menangkap Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan pejabat Israel lain serta menetapkannya sebagai penjahat perang yang dijatuhi sanksi hukum terberat.
- Kami mengutuk pemerintahan Amerika Serikat sebagai sahabat setia dalam kejahatan Zionis Israel yang terus mempraktikkan kemunafikan politik dengan terus mendukung Israel yang jelas-jelas melakukan kejahatan dan mengakibatkan jauhnya perdamaian serta ketidakstabilan dunia. Kami menuntut Amerika Serikat agar tidak menjadi sponsor dan pendukung berat terorisme Israel, termasuk dengan manuver-manuver veto licik di Dewan Keamanan PBB.
- Kami mendukung dan mendesak pemerintah Indonesia agar secepatnya memprakarsai dan mengajak negara-negara lain khususnya anggota OKI untuk mengirimkan bantuan militer yang dapat menghentikan pembantaian dan penyerangan brutal Zionis Israel di Gaza. Hal ini merupakan amanah UUD 1945 untuk menghilangkan penjajahan di muka bumi karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan.
- Kami memberikan dukungan sepenuhnya kepada mahasiswa, para dosen, dan guru besar di berbagai kampus di luar negeri yang menyuarakan pembelaan terhadap Gaza dan Palestina. Kami juga mengapresiasi negara-negara yang belakangan mengakui Palestina sebagai negara merdeka serta mendukung negara-negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
- Kami mendukung dan mengapresiasi semua pihak di Indonesia yang secara terus menerus membela kemanusiaan dan kemerdekaan bagi bangsa Palestina serta mengutuk Israel yang melakukan genosida.
- Kami menyerukan negara-negara anggota OKI mengirimkan bantuan militer ke Jalur Gaza untuk menyelamatkan warga Gaza dari pembunuhan brutal Israel. Kami juga mendesak gencatan senjata permanen di Gaza.
- Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada lebih dari 2/3 negara anggota PBB yang telah mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
- Kami berkomitmen untuk terus menerus memboikot Zionis Israel dan seluruh pendukung hingga Palestina merdeka dan berdaulat.
Penulis Achmad San Editor Azrohal Hasan