PWMU.CO – Ketua PDM Lamongan, Drs Shodikin MPd membuka Musyawarah Daerah (Musyda) ke-4 Kwartir Daerah (Kwarda) Hizbul Wathan Lamongan dengan semangat, Ahad (30/6/2024) di Perguruan Muhammadiyah Ngimbang.
Sebelum mengawali sambutan, Shodikin menguji semangat peserta dengan memberikan instruksi untuk tepuk HW.
Menurunya, persiapan untuk Musyda ke-4 Hizbul Wathan Kabupaten Lamongan hari ini sudah dilakukan dengan serius dan sebaik-baiknya.
“Ada tiga prinsip kegiatan dalam Musyda yang tidak boleh terlewatkan. Pertama, penyampaian laporan pertanggungjawaban dari pimpinan yang telah berjalan satu periode.
Kedua, lanjutnya, penyusunan program untuk periode yang akan datang. Ketiga, pemilihan pimpinan baru yang akan diberi amanat untuk membawa organisasi ini ke depan.
Sebagai Ketua PDM Lamongan, Shodikin berharap agar program kerja yang disusun memperhatikan beberapa hal penting.
“Pertama, perlu adanya kaderisasi yang serius. Ortom (Organisasi Otonom) seperti HW, Tapak Suci, termasuk Pesantren, dan sekolah harus menjadi pintu masuk ke Muhammadiyah,”ujarnya.
Kedua, program kerja harus mencakup generasi digital yang lahir tahun 2010 dan seterusnya. “Generasi ini adalah generasi milenial yang oleh Umar bin Khattab telah diprediksi akan hidup di zaman yang berbeda dengan zaman kita,” jelasnya.
Ia juga menyoroti perubahan zaman yang cepat dengan adanya transformasi teknologi yang luar biasa. “Pak Dahlan Iskan menyebut adanya ‘kebenaran baru’ yang diakui bukan karena benar, tetapi karena banyak orang yang mempercayainya.
“Hal ini mengharuskan Muhammadiyah melakukan reposisi dalam model Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang serius,” tambahnya.
Bahaya Judi Online
Ketua PDM Lamongan dua periode ini, juga mengingatkan tentang bahaya judi online yang belakangan marak dan menimbulkan masalah serius dalam keluarga.
“Kasus seorang polwan yang membakar suaminya di Mojokerto karena masalah judi online menunjukkan betapa seriusnya permasalahan ini,” tuturnya.
Oleh karena itu, Dia menegaskan agar tidak bermain judi online, karena itu haram, dan itu termasuk orang tidak bisa berfikir.
Ia mengakhiri sambutannya dengan harapan agar Musyda ini sukses dan program-program yang disusun bisa diterima dengan baik serta mampu menjawab tantangan zaman.
“Pendidikan yang kita lakukan harus menggerakkan perubahan karena zaman ini terus berubah. Barangsiapa yang tidak mengakomodasi perubahan ini akan menjadi korban,” tegasnya.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Musyda ke-4 Kwarda HW Lamongan resmi dibuka dan ditindaklanjuti,” tutup Drs. Shodikin saat membuka acara Musyda.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan