PWMU.CO – Siswa ini menangis terisak-isak saat menonton film pendek di hari Pelepasan Angkatan X SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik, Sabtu, (29/7/2024).
Lampu di ruangan Giri Loka Grand Ballroom Hotel Aston tiba-tiba dimatikan. Setelah itu terdengar suara sedang mengetik dengan latar warna hitam dan muncullah sebuah frasa “Rindu Ayah”. Sebuah film pendek yang disajikan menjadi pelengkap dalam susunan acara pelepasan.
Film pendek berdurasi tujuh menit tersebut menceritakan, seorang siswa yang sedang merindukan kehadiran seorang ayah yang bekerja di luar kota dan jarang pulang. Dia hanya bisa bertemu sebentar saja dengan ayahnya.
Di tengah gemuruh suara penonton, mereka melihat dengan antusias cerita yang diperankan oleh Naufal Affan Sahali kelas 6 Amazing. Terdapat beberapa siswa yang terisak-isak di tempat duduknya. Mereka merasa menjadi tokoh yang diperankan dalam film tersebut.
“Film ini seperti kisahku yang sangat jarang bertemu dengan ayah. Aku hanya bertemu tiga bulan sekali dan hanya sebentar. Awalnya aku masih bisa menahan air mata ini. Saat adegan terakhir ketika ayah akan pergi lagi untuk naik pesawat, aku langsung menangis merindukan ayah,” ujar Rana Zahira Syihab kelas 6 Clever.
Usaha dan Kerja Keras
Rana panggilan akrabnya mengatakan bahwa, sebenarnya malu kepada teman-teman sekelas yang duduk di sampingnya karena menangis sendiri. Bahkan teman-teman memeluk dan menenangkannya agar bisa berhenti menangis.
“Ini seperti aku ya Ma ceritanya. Ayah juga kerja jauh dari rumah,” ucap Calya. Teman sekelas Rana ini langsung menyampaikan kepada mamanya setelah acara pelepasan selesai.
Senada dengan Rahma Firila Dinilla yang menangis sambil menutupi matanya. Siswa kelas 6 Amazing ini menyampaikan bahwa dia sangat rindu dengan ayahnya, yang sedang memandu ibadah haji sehingga tidak bisa menghadiri acara pelepasannya. Padahal, awalnya Dila sangat senang karena acara pelepasan bisa dihadiri oleh kedua orang tuanya.
Wali kelas 6 Amazing Riva Faizati SSi sekaligus ketua panitia Pelepasan Angkatan X, mendukung penuh dalam pembuatan film ini yang mengangkat kisah nyata dari beberapa wali siswa kelas 6. Beliau juga memberi saran untuk diperankan oleh siswa yang ayahnya bekerja di luar kota agar benar-benar menjiwai perannya.
“Meskipun tidak semua kisah dan pekerjaan wali siswa bisa diperankan, film ini sudah cukup mewakili tujuan utama dari pembuatannya yaitu mengisahkan usaha dan kerja keras orang tua,” ujar Riva.
“Saya kaget saat diberitahu oleh teman-teman kalau akhir dari video ini akan mengambil latar Bandara Juanda. Saya sangat mengapresiasi kesungguhan teman-teman untuk memberikan sajian yang menarik saat hari pelepasan. Tidak hanya siswa, wali siswa yang hadir juga terhibur dan tersentuh dengan ceritanya,” tandasnya.(*)
Penulis: Nurul Qomariyah Editor: Amanat Solikah