PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr Sholihin Fanani MPSDM, menyampaikan sambutan yang penuh inspirasi dalam acara puncak resepsi Milad ke-96 Nasyiatul Aisyiyah, Sabtu (6/7/2024) di GOR Lamongan.
Acara ini diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Lamongan yang berkolaborasi dengan Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Dr. Sholihin Fanani menyatakan bahwa usia 96 tahun bukanlah usia yang muda, menunjukkan bahwa Nasyiatul Aisyiyah memiliki kader-kader yang siap berkiprah di tengah masyarakat, bangsa, dan negara. “Nasyiatul Aisyiyah siap menjadi kader persyarikatan Muhammadiyah,” ujarnya.
Pria Kelahiran Karangwungu Lamongan ini juga mengingatkan sejarah berdirinya Nasyiatul Aisyiyah yang didirikan oleh Bapak Sumodirjo dan dibantu oleh Bapak Hajid, yang kala itu bertujuan untuk menumbuhkan persatuan, memperbaiki akhlak, dan memperdalam agama. “Sejarah ini tidak boleh dilupakan oleh kader-kader Nasyiatul Aisyiyah,” tegasnya.
Beliau juga memberikan sambutan hangat kepada Ibu Arumi, istri dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, yang turut hadir dalam acara tersebut. “Saya punya kenangan khusus dengan Bu Arumi saat tampil bersama di acara Hitam Putih di Trans7,” kenangnya.
Lebih lanjut, Dr. Sholihin menyampaikan pentingnya tiga tujuan utama Nasyiatul Aisyiyah yang relevan hingga saat ini: menumbuhkan persatuan, memperbaiki akhlak, dan memperdalam agama. “Persatuan sangat dibutuhkan dalam kondisi bangsa dan negara kita saat ini, termasuk di antara organisasi kemasyarakatan dan keagamaan,” tambahnya.
Beliau juga menyoroti kekuatan Muhammadiyah yang terletak pada prinsip-prinsip keagamaan, sumber daya manusia yang komitmen, sistem organisasi yang rapi, kiprah dakwah yang luas, dan amal usaha yang bermanfaat bagi semua umat.
“Muhammadiyah adalah organisasi yang terus tumbuh dan berkembang, baik secara nasional maupun internasional,” katanya.
Terakhir, Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya ini mengajak seluruh kader Nasyiatul Aisyiyah dan Muhammadiyah untuk terus berkontribusi dalam dakwah dan amal usaha, serta menjaga prinsip-prinsip keagamaan dan komitmen organisasi.
“Dengan semangat gotong royong, kita wujudkan kemanusiaan semesta,” pungkasnya.(*)
Penulis/Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan