PWMU.CO – Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Manyar dan Gresik bersinergi bersama menguatkan kadernya melalui Baitul Arqam Pimpinan selama dua hari, Sabtu-Ahad (6-7/7/2024).
Kegiatan ini berlangsung di SD Muhamadiyah Gresik.
Ketua PCA Gresik Zulfiah SPsi menyampaikan dalam sambutan oembukaan kegiatan Baitul Arqam ini diikuti oleh seluruh Pimpinan Aisyiyah baik di tingkat ranting maupun cabang di wilayah Kecamatan Manyar dan Gresik.
Sebanyak 89 peserta yang didelegasikan dari PCA Gresik sebanyak 51 orang sedangkan kecamatan Manyar sebanyak 38 orang.
Mengambil tema Peneguhan Ideologi Kepemimpinan Profetik, Zulfiah menjelaskan tujuan kegiatan.
Kegiatan ini bertujuan menguatkan ideologi para pimpinan Aisyiyah sehingga militansinya semakin kuat, memeprkuat sinergi antar persyarikatan, juga menjalin silaturahim dan saling mengenal antar pengurus dan anggota Aisyiyah.
“Selain memantabkan ideologi kita sebagai pimpinan persyarikatan, kita juga bisa saling mengenal antar pimpinan dari kecamatan Manyar dan Gresik, ” terangnya.
Pemateri Baitul Arqam
Kegiatan Baitul Arqam ini, panitia menghadirkan pemateri dengan materi yang telah ditetapkan dalam Kurilulum Baitul Arqam.
Pada hari pertama usai pembukaan peserta adalah Dr M Arfan Muammar MPdi membawakan peneguhan ideologi muhammadiyah dan muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah.
Ir Siti Faizah menjelaskan muqaddimah anggaran dasar dan visi misi aisyiyah.
Lalu, Innik Nikmatin SPd MPd menerangkan materi kepribadian Muhammadiyah, keteladanan tokoh Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Dr Syamsul Shadig membawakan materi MKCH dan khittah perjuangan Muhammadiyah.
Kemudian, Dra H Khoiriyah menjabarkan Masailul Khamsah) dan Nur Fadhillah MPd menerangkan Thaharatul Qulub.
Sesi pertama, Dr Dr M Arfan Muammar MPdi, seluruh peserta antusisas mengikuti materi tentang Peneguhan Ideologi Muhammadiyah dan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Wakil Ketua PDM Gresik mengatakan mengapa ideologi seluruh pimpinan dan anggota baik Muhammadiyah maupun Aisyiyah perlu terus diteguhkan? ” tanyanya.
Arfan mengatakan telah terjadi secara terus menerus terjadinya pelemahan ideologi. Hal ini menurutnya telah terjadi revitalisasi ideologi Muhammadiyah dalam Tanwir Muhammadiyah tahun 2007
Anggota Majelis Pengurus ICMI orwil Jawa Timur itu menyebutkan hal yang melemahkan ideologi Muhammadiyah, di antaranya mudahnya ketertarikannya dengan paham gerakan lain.
Selain itu, rendahnya kiprah dalam menggerakkan Muhammadiyah, gejala menurunnya ketaatan dan komitmen terhadap misi, pemikiran dan keputusan Muhammadiyah, melemahnya sinergi antar amal usaha Muhamamdiyah.
Lalu, menguatnya tarikan dan kepentingan politik ke dalam persyarikatan Muhammadiyah, dan lebih mengutamakan kiprahnya dibandingan kepentingan untuk membesarkan Muhammadiyah.
Sementara, pada hari kedua setelah kegiatan olahraga dan bersih diri peserta akan kembali belajar dan meneguhkan ideologi bersama dua pemateri yaitu Ria Pusvitasari MPd menerangkan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM).
Selanjutnya, Innik Nikmatin SPd MPd dengan materi Implementasi Risalah Islam Berkemajuan dalam Kepemimpinan Profetik.
Kegiatan Baitul Arqam ini menjadi lebih menggembirakan karena dilakukan dengan berbagai metode dan diselingi dengan ice breaking sehingga lebih menggembirakan.
Kegiatan berakhiri dengan pemberian reward terhadap peserta terbaik.
Penulis Anis Shofatun Editor Zahra Putri Pratiwig