PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan saat tahun baru Islam kemarin, Ahad (7/7/2024). Menurutnya, umat Islam harus mengejar ketertinggalan dalam berbagai hal. Ketertinggalan itu harus jadi refleksi penting.
“Umat Islam Indonesia masih harus mengejar kemajuan dari sejumlah ketertinggalan. Mayoritas secara jumlah tetapi masih tertinggal secara ekonomi, pemanfaatan sumberdaya alam, dan sumberdaya insani umat. Umat Islam secara politik juga tidak sebanding posisinya dibanding kemayoritasannya,” kata Haedar sebagaimana dilansir dari Medkom.Id.
Haedar mengatakan umat Islam tak boleh lengah dan sibuk dengan berbagai urusan yang remeh-temeh dan menguras energi. Berbagai ritual, upacara, dan kegemaran kegiatan-kegiatan massal yang tidak produktif juga mesti ditata ulang agar tidak menghabiskan waktu dan peluang untuk maju.
“Jangan pulalah takabur diri dengan merasa umat Islam Indonesia terbaik dan menjadi role model segala hal keislaman untuk diekspor ke dunia Islam secara berlebihan. Padahal berbagai kekurangan dan kelemahan tidak beranjak diperbaiki secara serius dan tersistem,” ucap Haedar.
Menurutnya, para aktivis dan pimpinan umat mesti membawa umat mayoritas ini berkemajuan di berbagai bidang. Ia menyebut, khususnya umat Islam, tak boleh tenggelam dengan isu-isu politik maupun isu-isu artifisial lain hingga terbawa arus dan suasana kontroversi berkepanjangan dan kemudian menjadi kontraproduktif.
Sementara, agenda-agenda strategis yang menyangkut hajat hidup nyata umat Islam tidak menjadi perhatian serius disertai usaha-usaha membangun kekuatan ekonomi dan lainnya yang secara signifikan dapat menaikkan keunggulan umat secara kualitatif.
“Jika ingin berhijrah di era mutakhir, maka umat Islam mesti meninggalkan pola pikir lama yang membelenggu dan membuat umat tidak bergerak maju,” katanya.
Hijrah kontemporer, ia menambahkan, meniscayakan umat Islam pro kehidupan sehingga terwujud khaira ummah, yakni umat yang unggul berkemajuan di segala bidang kehidupan berfondasikan ajaran Islam. Haedar menyebut jika ingin menjadi umat terbaik maka pandangan keislamannya menurut Prof Kuntowijoyo, niscaya berparadigma profetik yang mengandung proses humanisasi, liberasi, dan transendensi yang transformasional.
“Paradigma itulah yang menjadi esensi pandangan Islam berkemajuan. Paradigma Islam yang unggul dan prokehidupan menuju puncak peradaban utama yang mencerahkan semesta,” Pungkasnya.
Sumber Medkom.Id Editor Teguh Imami