PWMU.CO – Ketua PDM Bojonegoro Drs H Suwito MSi memberikan sambutan dalam Musyawarah Daerah (Musyda) ke-4 Hizbul Wathan Bojonegoro yang bertempat di MIM 15 Penganten, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, pada Rabu (10/7/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Umum Kwartir Pusat Hizbul Wathan, Kwarwil HW Jawa Timur, PJ Bupati Bojonegoro, Danramil, Kepala OPD Kabupaten Bojonegoro, dan Ortom Daerah.
Dalam sambutannya, H Suwito menyatakan bahwa Hizbul Wathan (HW) adalah salah satu organisasi otonom (Ortom) di Muhammadiyah.
“HW ini merupakan salah satu Ortom di Muhammadiyah. Anggotanya ini adalah salah satunya dari siswa atau murid di sekolah Muhammadiyah,” ujarnya.
Suwito juga menambahkan bahwa di Bojonegoro terdapat tiga perguruan tinggi Muhammadiyah serta 63 sekolah dan 46 TK ABA. Ia berharap agar semua pihak terus mengembangkan potensi yang ada.
Ketua PDM Bojonegoro ini kemudian mengingatkan pentingnya menjadi pandu HW yang bisa mengabdi kepada masyarakat dengan mengutip ungkapan
ليس الفتى من يقول كان أبي، ولكن الفتى ها أنا ذ
“Bukan dikatakan seorang pemuda atau pemimpin jika bicaranya membanggakan kehebatan orang tuanya atau manusia lainnya, tapi yang dikatakan dengan seorang pemuda.”
Ia juga menyinggung bahwa dalam Muhammadiyah, jabatan di organisasi tidak diperebutkan, meskipun Muhammadiyah sering dianggap sebagai organisasi kaya.
“Di Bojonegoro, Muhammadiyah memiliki rumah sakit, SPBU, dan sekolah-sekolah yang bisa menghidupi dirinya sendiri, dengan fokus pada akhlakul karimah (akhlak yang mulia) seperti sifat jujur,” ujarnya sambil diberi tepuk tangan para peserta Musyda.
Mengutip perkataan Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM, Suwito berkata, “Jadilah orang yang terdidik, bisa menyelesaikan masalah, bukan menciptakan masalah. Orang terdidik itu melaksanakan dan menaati aturan yang dibuat.”
Ia juga menekankan bahwa orang Muhammadiyah harus efisien, hemat, dan disiplin dalam waktu, anggaran, dan lainnya. Mengingat generasi Z saat ini, Suwito mengajak semua pihak untuk tidak ketinggalan dalam teknologi.
“Selamat melaksanakan Musyda. Pilihlah kader kita yang memiliki waktu dan kemampuan untuk mengabdi di HW. Jangan hanya formalitas, tapi benar-benar melaksanakan dan mengembangkan HW,” pungkasnya. (*)
Penulis/Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan