PWMU.CO – Adaptasi ceria pada kegiatan inklusif untuk siswa berkebutuhan khusus di SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo (Muda Tusida), Senin (8/7/2024)
Memasuki lingkungan sekolah baru merupakan tantangan tersendiri bagi anak-anak berkebutuhan khusus di SD Muda Tusida. Untuk mendukung mereka, sekolah mengadakan kegiatan observasi PDPD (Peserta Didik Penyandang Disabilitas) bagi siswa baru tahun pelajaran 2024-2025.
Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari dari tanggal 8 sampai 10 Juli 2024, dimana anak-anak diajak untuk mengenal setiap sudut sekolah, mulai dari ruang kelas, perpustakaan, hingga halaman bermain.
Dengan demikian, anak-anak dapat merasa lebih nyaman dan familiar dengan lingkungan baru mereka. Hal tersebut merupakan aspek penting untuk mendukung proses belajar mengajar yang efektif.
Kegiatan ini juga mengajarkan cara berteman dan belajar yang baik. Guru pendamping anak berkebutuhan khusus (GPK) mendampingi dan membimbing anak-anak berkebutuhan khusus dalam berinteraksi dengan teman-teman baru mereka melalui permainan dan kegiatan kelompok.
Hikmah Rofidah Lailiyah SIKom, ketua panitia observasi PDPD sekaligus sebagai koordinator inklusi SD Muda Tusida menjelaskan bahwa aktivitas ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kerjasama mereka.
“Dengan dukungan dan panduan yang tepat, anak-anak diajarkan untuk saling mengenal, berbagi, dan bekerja sama, sehingga mereka dapat membangun hubungan persahabatan yang kuat dan saling mendukung dilingkungan sekolah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hikmah menyampaikan pentingnya adab terhadap guru dan orang tua juga menjadi fokus dalam kegiatan observasi. Menurutnya, dalam kegiatan tersebut Guru juga memberikan contoh dan mengajarkan bagaimana bersikap sopan, mendengarkan dengan baik, dan menghormati orang lain.
“Anak-anak diajarkan untuk selalu mengucapkan salam, mendengarkan instruksi dengan baik, dan menunjukkan sikap hormat terhadap guru dan orang tua. Pembelajaran adab ini diharapkan dapat membentuk karakter anak yang santun dan berbudi pekerti luhur yang tentunya ini merupakan tujuan mulia dari sebuah pendidikan,” terangnya.
Berbagi Program bersama Orangtua PDPD
Dalam kegiatan observasi ini, tidak lupa orangtua juga dilibatkan secara aktif untuk menggali kebiasaan siswa di rumah.
Mereka diajak berkomunikasi mengenai rutinitas harian anak, minat, dan kebiasaan belajar di rumah. Informasi ini sangat berharga bagi guru untuk menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing anak.
Dengan terjalinnya komunikasi yang efektif antara orang tua dan pengajar di sekolah, diharapkan proses adaptasi anak berkebutuhan khusus dapat berlangsung lebih lancar dan mendukung perkembangan mereka secara optimal.
Mohammad Herwin Rahman, ayah dari M. Azril Al Farizki, memberikan respon pisitif terhadap kegiatan ini. Dia menyampaikan senang dan antusias dengan kegiatan ini dan berharap kedepannya anaknya bisa tumbuh dan berkembang lebih baik lagi di SD Muda Tusida.
“Dengan pelaksanaan kegiatan observasi PDPD ini, diharapkan anak-anak berkebutuhan khusus di dapat mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan sekolah dengan lebih mudah. Mereka belajar tentang pentingnya kerjasama, adab, dan cara belajar yang baik, serta mendapatkan dukungan penuh dari orang tua. Melalui pendekatan yang komprehensif dan inklusif, anak-anak ini dapat merasa lebih nyaman, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan dalam perjalanan pendidikan mereka,” pungkasnya.
Penulis Ahmad Al Mahdi Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun