Peserta Baitul Arqam PCA Dukun dalam materi PHIWM dan Revitalisasi MKCHM, Ahad (7/7/2024) (Roidhotul Islamiyah/PWMU.CO)
PWMU.CO – Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Dukun mengadakan Baitul Arqam pada Ahad-Senin (7-8/7/2024). Sebanyak 110 kader dari PCA Dukun, Pimpinan Ranting (PR) ‘Aisyiyah se-cabang Dukun, dan Majelis Pembinaan Kader (MPK) PCA Dukun menjadi peserta dalam kegiatan dua hari satu malam tersebut.
Kegiatan bertema “Peneguhan Ideologi Kepemimpinan Profetik” ini mengharuskan seluruh pesertanya untuk bermalam di Gedung Dakwah Muhammadiyah Dukun. Terdapat tujuh narasumber handal yang siap menyampaikan materi pada Baitul Arqam PCA Dukun.
Peneguhan Ideologi hingga Masailul Khomsah
Materi pertama pada Baitul Arqam ini adalah tentang peneguhan ideologi dan kepribadian Muhammadiyah oleh Drs. Muhammad In’am MPd. Kemudian berlanjut dengan materi PHIWM dan revitalisasi MKCHM oleh Ria Pusvita Sari MSi.
Selain itu, ada juga materi ketiga mengenai Muqaddimah AD dan visi misi ‘Aisyiyah oleh Ir Siti Faizah. Juga, materi keempat perihal implementasi risalah Islam berkemajuan dalam kepemimpinan profetik oleh Innik Hikmatin MPdI.
Selanjutnya, materi kelima dengan tema faham agama dan masailul khomsah oleh Dra Khoiriyah. “Dan materi keenam Toharul Qulub oleh Nur Fadillah MPd menjadi materi penutup di hari pertama” jelas Tuhfatul Ummah selaku panitia Baitul Arqam PCA Dukun.
“Sepertiga malam kita adakan qiyamullail, tadarus, dilanjut dengan sholat dan kuliah subuh” ujar Tuhfatul. Kemudian paginya, peserta mengadakan senam pagi, outbound, sarapan bersama, dan berlanjut materi ketujuh tentang khittah perjuangan dan keteladanan tokoh oleh Nadhif Abu Ali MSi.
Baitul Arqam yang Jauh dari ‘Membosankan’
Meskipun terkesan banyak dan padat, namun nyatanya para peserta Baitul Arqam PCA Dukun merasa puas dengan pengemasan tujuh materi yang menyenangkan dan jauh dari kesan membosankan.
“Alhamdulillah, tujuh narasumber sangat luwes dalam menyampaikan materi. Membuat saya dan peserta lain tidak mengantuk” ujar Lusi, salah satu kader PR ‘Aisyiyah Sembunganyar.
“Selain itu juga diselipi dengan berbagai ice breaking dan games menarik, membuat kegiatan dua hari satu malam ini tidak membosankan. Sampai lupa kalau meninggalkan anak dan suami di rumah” terangnya sembari tertawa kecil.
Hal serupa juga disampaikan oleh Khofsah yang merupakan kader PR ‘Aisyiyah Dukun. “Baitul Arqam yang menyenangkan. Pemateri tidak membosankan, ilmunya masuk, ada ice breaking, games, outbound, dan banyak doorprize” ungkap Khofsah.
“Kita sebagai ibu-ibu harus meninggalkan keluarga dua hari satu malam untuk persyarikatan. Sebagai kader memang harus pintar mengatur waktu. Jika kita meluangkan waktu untuk mengurus persyarikatan karena Allah, insyaallah keluarga kita akan diurus oleh Allah,” lanjutnya.
Penulis Nur Halisa, Editor Danar Trivasya Fikri