PWMU.CO – Dalam menyambut tahun ajaran baru 2024-2025, MI Muhammadiyah 07 Sidokelar menyelenggarakan acara parenting pendidikan yang diikuti oleh orang tua dan siswa.
Kegiatan yang dihadiri oleh 91 siswa dan 91 orang tua ini mengusung tema “Membangun Chemistry antara Orang Tua dan Anak Menuju Pendidikan yang Berkarakter dan Penuh Berkah.”
Acara parenting yang merupakan bagian dari rangkaian Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) pada hari kedua, 16 Juli 2024, menghadirkan trainer nasional Afif Hidayatullah SE S.Pd., MAk CHt CNNLP CSTMI.
Dengan metode yang sangat menarik, Afif Hidayatullah, yang akrab disapa Mas Afif, mampu menghipnotis peserta sehingga semua peserta hanyut dalam suasana yang penuh haru dan perenungan.
Dalam pemaparannya, Mas Afif mengajak semua orang tua untuk menjadikan keluarga hidup dalam artian pendidikan di lingkungan keluarga berjalan dengan baik, hubungan keluarga harmonis, dan rumah menjadi tempat curhat yang nyaman bagi anak-anak sehingga orang tua menjadi sandaran berkeluh kesah, bukan warung kopi atau tempat WiFi.
Mas Afif juga menekankan pentingnya menumbuhkan percaya diri pada anak karena dengan percaya diri, semangat belajar anak terjaga dengan baik. “Jangan pernah membandingkan anak dengan orang lain karena setiap anak mempunyai potensi tersendiri,” tuturnya.
Di penghujung materi, Mas Afif mengajak orang tua dan siswa untuk merenung dan saling mendoakan. Dengan kemampuan hipnoterapinya, Mas Afif menggetarkan MI Muhammadiyah 07 Sidokelar dengan suara isak tangis semua orang tua dan siswa.
Hana Nirwana, salah satu wali murid, terlihat sangat antusias mengikuti acara ini. Isak tangisnya yang mendalam sambil memeluk anaknya dengan erat menunjukkan betapa berartinya momen ini. “Saya berdoa supaya anak-anak saya menjadi anak yang percaya diri, menjadi anak yang baik, sholeh dan sholehah,” tuturnya.
Ghozi, selaku kepala madrasah, menuturkan bahwa dalam menyambut tahun ajaran baru, pihaknya sengaja mendatangkan Afif Hidayatullah, sang trainer pendidikan kelas nasional, untuk mengisi acara parenting ini.
Kegiatan ini didasari oleh fenomena akhir-akhir ini di mana hubungan orang tua dan anak mulai tergerus kedekatannya. Chemistry antara orang tua dan anak mulai luntur karena perkembangan teknologi dan perubahan pola sosial masyarakat.
Dengan kegiatan ini, lanjut Ghozi, diharapkan orang tua dan anak menjadi satu kesatuan yang lebih baik sehingga proses pendidikan di rumah berjalan maksimal. Tentunya, diharapkan orang tua mampu menjadi partner yang seimbang terhadap program-program madrasah.
“Harapan besar ini semoga dengan parenting pendidikan orang tua dan anak menjadi awal yang baik untuk perjalanan madrasah dan pendidikan anak ke depannya,” pungkasnya. (*)
Penulis Ghozi Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan