PWMU.CO – Lembaga Seni Budaya (LSB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar acara Sarasehan Seniman dan Budayawan Muhammadiyah, Sabtu (20/7/2024) di Hall Kaliwatu, Batu.
Kegiatan ini dalam rangkaian acara Kemah Kreativitas Nasional Seniman dan Budayawan Muhammadiyah.
Sarasehan yang mengusung tema “Membaca Peta, Peran, dan Strategi Seni Budaya Genre Kontemporer dalam Konteks Lokal, Nasional, dan Global” ini menghadirkan sebagai pemateri Dr. Junaedi.
Dr. Junaedi adalah seorang seniman aktif, dosen, dan dalang yang berkomitmen dalam berkarya.
Menurut Dr. Junaedi, dalam konteks Muhammadiyah, pendidikan harus menyentuh dua aspek, yaitu pendidikan formal dari PAUD hingga perguruan tinggi, dan pendidikan karakter di masyarakat melalui seni, khususnya pertunjukan wayang.
“Seni ini tidak hanya mengajarkan nilai-nilai pendidikan tetapi juga membangun karakter bangsa,” tuturnya.
Junaedi mengungkapkan bahwa seni pertunjukan tidak boleh dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk tujuan yang menyimpang. Ideologi dan ekonomi harus berjalan seimbang, dengan pertunjukan yang halal dan tidak berpolitik. “Oleh karena itu Muhammadiyah harus hadir disitu”.
Dalam pengalamannya, Junaedi telah menciptakan berbagai karya di dunia wayang. Ia juga menciptakan Wayang Rahmatan Lil Alamin.
Dr. Junaedi juga menekankan pentingnya dakwah melalui seni. Ia telah mendirikan sebuah sanggar yang menghasilkan berbagai pertunjukan seni seperti tari dan wayang, yang berhasil menarik banyak peserta.
Melalui sanggarnya, Dr. Junaedi berharap dapat memperkenalkan Islam lebih dalam kepada masyarakat.
Menurutnya, kebahagiaan sejati dalam seni adalah ketika karya yang diciptakan membawa kebahagiaan bagi orang lain. Muhammadiyah, menurutnya, harus menjadi pelopor kegiatan pendidikan karakter bangsa melalui media seni.
Dr. Junaedi juga berbicara tentang tantangan ekonomi yang dihadapi seniman. Banyak seniman yang kesulitan mendapatkan pekerjaan, sehingga ia berupaya mencarikan solusi, termasuk melalui pelatihan dan penciptaan karya seni yang bernilai ekonomi.
Sebagai penutup, Dr. Junaedi mengajak para guru Muhammadiyah untuk berlatih di sanggarnya selama satu hari agar mereka dapat mengamalkan ilmu yang didapat kepada murid-murid mereka.
Penulis/Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan