PWMU.CO – Hong Linhui, Internship Teacher asal China tiba di Surabaya Indonesia, Selasa (16/7/2024). Miss Lin, sapaan akrabnya, akan menjadi guru tamu di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya selama sebulan. Dia akan bertolak ke negaranya pada Senin (26/8/2024).
Di Surabaya Indonesia, Miss Lin tinggal bersama Bunda Dr Fatma, Sekretaris Jenderal Ikatan Wali Murid (Ikwam) Mudipat. Selama di Mudipat, Miss Lin mulai berkeliling mengenali lingkungan sekolah dan berkenalan dengan siswa, juga guru dan karyawan. Selain itu, dia juga mencicipi berbagai makanan baru. Dia mengaku senang di Mudipat dengan kultur dan budaya Mudipat yang ramah.
Kepala SD Muhammadiyah 4 Ustadz Edy Susanto mengatakan, mendatangkan guru asing adalah untuk memberikan motivasi siswa-siswi Mudipat agar mereka terbiasa berkomunikasi dalam bahasa Inggris secara aktif.
“Bukan hanya aktif di dalam kelas tapi juga aktif di luar kelas seperti ketika ada tamu asing ataupun aktif berpartisipasi dalam lomba bahasa Inggris,” tuturnya.
Dikatakan, mendatangkan guru tamu asing sebagai Guest Teacher merupakan program tahunan yang selalu dilakukan oleh Mudipat. Kegiatan Guest Teacher sempat terhenti karena pandemi, alhamdulilah tahun ini bisa terlaksana kembali.
“Insya Allah untuk selanjutnya sekolah akan mendatangkan Guest Teacher lainnya yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi siswa siswi Mudipat,” harap Ustadz Edy.
Berbaur dengan Siswa hingga Mencicipi Keripik Singkong
Hong Linhui, Internship Teacher asal China itu sudah berbaur dengan siswa. Bahkan ada kesempatan dia mencicipi berbagai makanan yang baru, makanan khas Indonesia. Seperti Kamis (18/7/2024), dia mencoba ikut mencicipi keripik singkong yang dihidangkan di ruang guru. Rasanya? Ya enak aja, katanya.
“Do you want to try thischips? It’s called cassava chips, do you know?” tawar Mrs. Elfrin dan Mrs. Dian dengan ramah, guru yang mendampingi Lin selama berada di Indonesia. Yang dibalas anggukan mantap dari Lin.
Setelah mencoba keripik singkong itu Lin menyanjung, “Oh these chips are crispy, not sweet, not salty, but not my taste either,” katanya sambil tersenyum.
Dara 22 tahun itu memang merasakan perbedaan rasa dari makanan yang biasa ia makan di China dan di Indonesia, apalagi dengan banyaknya macam gorengan di Indonesia yang tidak sesuai dengan lidah Lin. Namun dia tetap ingin mencoba mencicipi agar bisa mengetahui makanan-makanan khas Indonesia.
Tak hanya mencicipi keripik singkong saja, Lin juga mengikuti pembelajaran sebagai Guest Teacher di beberapa kelas. Yaitu di beberapa kelas Cambridge International Program (CIP) di 3-I, saat Lin baru saja masuk kelas, semua siswa langsung menyerbu untuk mengajak bercengkrama juga bergantian melakukan high five dengannya,
Lin disambut dengan ramah oleh anak-anak SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Bahkan salah satu siswa kelas 3I, Nadine panggilan akrabnya, memberikan surat yang berisi gambarnya dan Ling, juga ada tulisan untuk Lin.
“This is for you Mrs. Lin,” kata Nadine. Lin pun menerima dengan senang hati dan memamerkan surat itu “It’s a great drawing, I’m glad to have it”, komentarnya.
Lin sangat tersanjung dengan sambutan baik siswa, guru, karyawan, dan keluarga SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. (*)
Penulis Dian Ika Ningsih, Tsabita Salsabila dan Mulyanto Editor Wildan Nanda Rahmatullah