PWMU.CO – Membawa Karakter Muhammadiyah dalam kehidupan menjadi komitmen bersama sebagai outcome Baitul Arqom Karyawan Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik (RSMG), Klinik Muhammadiyah Cerme (KMC), dan Klinik Aisyiyah GKB di Aula Faqih Utsman RSMG, Sabtu (20/07/2024).
Sekretaris Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, Awang Setiawan Wicaksono MPsi Psikolog menyampaikan pentingnya Baitul Arqom AUMAKes (Amal Usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah bidang Kesehatan) sebagai sarana embangun iklim yang baik. Menginternalisasi nilai-nilai Muhammadiyah menjadi karakter pribadi.
“Hendaknya kita dan seluruh karyawan dapat membawa karakter Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya pada saat mengenakan seragam tetapi pada lingkup pribadi,” tegasnya.
Baitul Arqom Batch II diikuti tidak kurang dari 73 karyawan RSMG, KMC dan Klinik Aisyiyah GKB. Menilik jumlah karyawan ketiga AUMAKes tersebut, Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PDM Gresik membagi dalam 3 batch yang dilaksanakan dalam bulan Juli.
“Untuk mengelola 205 karyawan dari RSMG ditambah seluruh karyawan Klinik Muhammadiyah Cerme dan Aisyiyah GKB tidak dapat dilakukan sekali gelombang. Maka selamat datang di gelombang kedua ini,” sambut Ketua MPKSDI PDM Gresik, Faris Ma’ani Ag.
Ia menyebut, di dalam sistem perkaderan Muhammadiyah Baitul Arqom adalah perkaderan mendasar dari tingkat pimpinan daerah hingga ranting. Untuk wilayah hingga pusat menggunakan istilah Darul Arqom.
“Di AUM dibutuhkan subjek yang memiliki keinginan berbaris rapi sebagaimana bangunan yang kokoh,” ungkapnya.
Faris menyampaikan bahwa dalam rangkaian Baitul Arqom ini terdapat materi tentang ideologi Muhammadiyah.
Ia berharap, peserta dapat mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dari narasumber.
Spirit Membangun Muhammadiyah
Oleh H Muhammad Thoha Mahsun SAg MPdI MHES, Ketua PDM Gresik memberikan semangat dalam sambutannya.
“Mari mengikuti Baitul Arqom ini dengan spirit membangun ideologi Muhammadiyah yang kita cintai,” tuturnya.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi ikhtiar menjadi orang baik.
“Surga itu baik, maka surga hanya pantas dimasuki orang-orang yang baik. Sebaliknya dengan neraka. Tinggal pilih saja kita, kembali pada diri kita,” jelasnya.
Menurutnya, penting untuk selalu belajar menjadi orang yang lebih baik. Dengan belajar dan mengimplementasikan nilai-nilai Ke-Muhammadiyahan.
Thoha menjelaskan, AUMA berdiri untuk dakwah amar ma’aruf nahi mungkar. Maka, semua yang bekerja di AUMA adalah bekerja untuk kepentingan Muhammadiyah supaya bisa berdakwah.
“Berdakwahlah kalau diri kita pantas untuk berdakwah,” serunya.
Salah satu kepantasan itu adalah dengan ilmu. Baitul Arqom ini menjadi sarana menambah asupan ilmu.
“Maka ayo kita mantapkan ilmu ini, lalu kita dakwahkan kepada masyarakat di sekitar kita,” ajaknya.
Baitul Arqom berfungsi memberi asupan ilmu dalam hal ini framingnya di persyarikatan Muhammadiyah.
“Sampean kalau melakukan tindakan medis kepada pasien, bismillah dulu. Lalu motivasi untuk sabar dan mendoakan agar diberikan kesembuhan,” nasihatnya.
Ia juga menyarankan untuk tersenyum pula mepada keluarga pasien.
Ia menyarankan untuk senantiasa tersenyum, meski bagaimanapun kondisi pribadi.
“Setidaknya menjadi sedekah dan melatih kesabaran,” jelasnya.
Penulis Fatma Hajar Islamiyah Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun