PWMU.CO – Pelepasan pengabdian santri Muhammadiyah Ma’had Al-Islam Sanad Imam Balqi, berlangsung di Jl Lantamal Kampung Inggris Tulungrejo Pare Kediri. Tampak hadir Wakil Ketua PDM Kabupaten Kediri, Sujana dan Sekretaris PDM Kabupaten Kediri, Afwan Al Asgaf. Hadir pula sejumlah Ketua PCM se-Kabupaten Kediri, wali santri dan tokoh masyarakat pada Ahad (21/7/2024).
Dalam amanatnya, Afwan Al Asgaf mengatakan, “hari ini Allah memberikan kemudahan buat kita, untuk hadir di salah satu Pondok Pesantren Kader Muhammadiyah. Menyaksikan anak-anak kita, yang tadi sudah menampakkan hasil gemblengan Dr Fajri Zavi Abati selama 1 tahun. Sebagiamana telah kita saksikan penampilan mereka, bertugas sebagai MC dengan menggunakan tiga bahasanya. Bahasa Arab diperankan oleh Nanda Putra Jade, sebagai MC berbahasa Inggris Yanuar Alamsyah, sedang Agha Muh Yusuf berbahasa Indonesia. Yang insya Allah mereka meyakinkan kepada warga Muhammadiyah, mereka inilah yang akan mengabdikan dirinya ke persyarikatan.”
Alumni Pondok Pesantren Sumbersari Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri ini selanjutnya mengatakan, “kalau kita mau memahami di Muhammadiyah ini sangat betul kekurangan da’i da’i muda. Seolah-olah di masjid-masjid yang dikelola Muhammadiyah ini, kan yang menjadi khatib yang sudah sepuh sepuh.”
“Kurang sekali Muhammadiyah ini memberikan kesempatan buat yang muda-muda. Kalau kita mau jujur lagi, di setiap kecamatannya, maka sangat jauh dari harapan, maka ketika mas Yusuf Aziz bersama Ustadz Fajri dulu datang ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah, menyampaikan cita-citanya sehingga berharap betul PCM itu mengirimkan kader- kadernya sehingga nanti akan dikembalikan kepada cabang-cabangnya untuk menghidupi masjid-masjid sekalipun memberikan wawasan kepada jamaah Muhammadiyah yang ada,” tambahnya.
“Biar kita ini tidak impor terus, biar kita ini punya ustadz yang betul-betul lahir dan dididik di Muhammadiyah. Dan saya sepakat ketika hari ini misal ditampilkan ada ada live di medsos dan sekalian. Saya beberapa waktu yang lalu saya mengisi di acara Pemerintah Kabupaten Kediri, yang acaranya di Gedung Bagawanta Bhari. Ketika tampil memakai sarung seperti hari ini. Sesampainya di gedung tersebut, Afwan sempat bertanya, apa alasan mengundang saya?” Tanya Afwan.
Setelah ditelusuri ternyata alasannya karena melihat Afwan berdakwah di TikTok.
“Karena mereka melihat di TikTok, ternyata anda juga bisa dakwah,” jawab salah seorang panitia.
Afwan Al Asgaf juga menilai, hari media sosial yang lagi booming, lagi trend adalah TikTok. Bahkan Instagram, Twitter itu cuma digunakan untuk melihat grafik saja. Ketika kita melihat di TikTok yang tampil ternyata Gus Kautsar, Gus Iqdam, Gus Miftah, seolah olah TikTok telah dikuasai mereka. kita baru punya satu orang, namanya Adi Hidayat, yang mempublish itu banyak. Makanya kalau melihat saya di TikTok, kenapa panggilannya Gus? Tanya Afwan Al Asgaf. Dan selang beberapa saat dijawab sendiri, “Kebetulan saya ini asli dipanggil Gus, karena abah saya tercatat sebagai salah seorang kiai ternama di Kabupaten Kediri.”
Hal ini semakin menambah perbendaharaan Pimpinan di Muhammadiyah, karena mengutip pernyataan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mukti, katanya di Muhammadiyah tidak ada Gus yang ada guest, maka PDM Kabupaten Kediri memberikan warna tersendiri bagi kepemimpinan Muhammadiyah secara struktural. (*)
Penulis Dahlansae Editor Wildan Nanda Rahmatullah