PWMU.CO – Dari total 15 Kepala Sekolah SD/MI-SMA Muhammadiyah se-Indonesia, Tiga diantaranya berhasil mengikuti program Circular Economy Leadership and Education- Conference and Excursion di Hiroshima University Jepang pada Selasa-Senin (16-22/07/2024).
Tiga Kepala sekolah tersebut yaitu, Mursiah MPd Kepala SD Muhammadiyah 11 (SD Muhlas), Edi Susanto MPd Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang (Mudipat) dan Umi Syarofah MPd Kepala MI Muhammadiyah 5.
Kepada PWMU.CO, Kepala SD Muhlas Mursiah, mengungkapkan bahwa, kegiatan yang diikuti lebih dari 50 peserta tersebut sebagian besar menginap di Hiroshima Internasional Plaza (HIP) yang terletak di kawasan pegunungan asri dan sejuk.
Lebih dari 50 peserta tersebut berasal dari beberapa negara diantaranya, Indonesia, Filipina, Kamboja, Pakistan, Afrika, Jamaika, India, dan Jepang. Profesi mereka beragam, mulai dari akademisi kampus, guru, pebisnis, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan.
Mengambil tema Contemporary Education Development in Responding to Demands in 21st Century World, acara ini diprakarsai oleh Indonesia Green Principal Award (IGPA) dan PSPD UGM bekerjasama dengan Hiroshima University. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Ekonomi Sirkular yang sebelumnya diadakan di Indonesia mulai dari batch 1-4.
“Sekolah yang terlibat pada program Ekonomi Sirkular di Jepang ini merupakan sekolah yang telah mengimplementasikan program tersebut di sekolah masing-masing. Nantinya, semua peserta wajib untuk mempresentasikan praktik yang telah menjadi fokus Programnya,” tutur Mursiah
Kegiatan selama sepekan di Jepang ini telah dipersiapkan sejak beberapa bulan lalu dan selama dua bulan, semua peserta mendapat pembekalan berupa persiapan materi dan praktik presentasi yang dilakukan melalui zoom meeting.
Jadwal kegiatan selama sepekan dimulai pada hari Rabu (17/7/2024) pukul 09.00 waktu setempat, bertempat di Mirai Crea building, Hiroshima University dengan opening remark oleh Prof Katayanagi Mari PhD.
Pada kesempatan tersebut prof Katayanagi menyampaikan, “kita harus bersama-sama menjalankan program circular economy untuk menjaga bumi kita dari kerusakan akibat mengabaikan terhadap pengelolaan sampah,” ujarnya.
Pengajar dan peneliti Hiroshima University tersebut juga mengingatkan kita semua untuk lebih tanggap dan peduli akan kewajiban kita dalam melestarikan alam (save the world).
Panitia pelaksana kegiatan ini adalah para mahasiswa S2 dan S3 Universitas Hiroshima yang dikomandani oleh mahasiswi cantik serta pintar Miriam Arfani. Dia mampu mengemas acara secara apik, hidup dan menarik sehingga setiap sesi presentasi selalu ada pertanyaan dan sanggahan dari peserta.
Narasumber pertama Prof Nayaka Ayami PhD. Dia menyampaikan mengenai Place-Based Curriculum in Promoting Environmental Education. Dalam pemaparannya ini, dia mengupas kurikulum lokal yang bisa disesuaikan dengan kondisi siswa serta keadaan negara masing-masing.
Pembicara kedua yaitu Junita Widiati Arfani, PhD dari Janitra Bhumi Indonesia menyampaikan materi Circular Economy and Education. Peneliti UGM ini memaparkan data-data mengenai dampak buruk yang ditimbulkan akibat dari membuang sampah sembarangan utamanya dampak bagi kesehatan lingkungan.
Untuk memperdalam materi, acara konferensi ini berlanjut pada hari kedua (18/7/2024) dengan agenda observasi berkeliling ke tempat pengolahan sampah terbaik dan tercanggih di negara Jepang yaitu Hiroshima Eco Park.
“Tidak hanya melakukan observation and field trip at recycling facility saja, tetapi para peserta konferensi juga melakukan kunjungan ke Mitsujo Elementary School di Saijo,” ujar Mursiah
Masih di hari yang sama, setelah shalat Dhuhur para peserta dari Indonesia diajak upacara minum teh bersama klub pelajar Universitas Hiroshima.
“Selama mengikuti kegiatan, mulai dari observasi sampai penyampaian materi dari narasumber, seluruh peserta diharapkan dapat memiliki peta konsep dan dapat menambah insight baru.
Dengan begitu, mereka mampu untuk merefleksikan hasil dari diskusi kelompok yang telah dilakukan dan mempresentasikan hasil temuan serta perencanaannya untuk diterapkan di sekolah masing-masing,” pungkas perempuan yang juga ketua Majelis Kader PCM Krembangan Surabaya tersebut (*)