PWMU.CO – “Kita di Muhammadiyah, tugas AUM itu kan sebagai media dakwah persyarikatan dan kita masih kekurangan ustadz dan muballigh untuk memberikan pencerahan, sosialisasi dan putusan fatwa Majelis Tarjih.”
Pesan itu disampaikan oleh Dr Syakir Jamaluddin MA, Ketua Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Kaderisasi Muballigh Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.
Dia menjelaskan, bahwa PP Muhammadiyah pernah diundang untuk menghadiri Pelatihan Instruktur Mubaligh Muhammadiyah Tingkat Nasional (Pimmnas). Bukan tanpa alasan, kegiatan ini merupakan langkah Muhammadiyah untuk menyebarkan kader muballigh ke seluruh Indonesia.
Dalam wawancara bersama PWMU.CO di Gedung Smamda Tower Surabaya, Ahad (28/7/2024), Dr Syakir menerangkan persiapan Muhammadiyah dalam menyiapkan kader muballigh.
“Yang paling penting itu pelatihan instruktur muballigh karena nanti yang melanjutkannya adalah pengadaan pelatihan instruktur di tiap daerah. Perlunya penyebaran di tiap daerah atau wilayah ini sebab tidak mungkin PP Muhammadiyah menjangkau seluruh wilayah.Maka tugas tiap wilayah untuk meneruskan itu. Itu namanya berjenjang,” jelasnya.
Persiapan yang disediakan oleh Majelis Tabligh Muhammadiyah nantinya ada secara formal dan informal. Secara formal ada pondok pesantren dan Pendidikan Ulama’ Tarjih Muhammadiyah pada perguruan tinggi.
Sedangkan untuk yang informal, contohnya pelatihan 4 hari materi pelatihan sosial. Dr Syakir menekankan pada dakwah media sosial karena lebih relate dengan komunikasi di zaman sekarang.
“Mahasiswa Gen Z khususnya, mereka lebih nyaman berkomunikasi lewat media sosial. Itu ada pelatihannya sendiri,” terangnya.
Harapan Dr Syakir terkait program muballigh Muhammadiyah ini, semoga bisa menyebar ke seluruh Indonesia.
“Paling tidak pembagiannya zonasi, ya. Seperti zonasi pusat, Sulawesi, Kalimantan, atau Sumatra,” tutup Dr Syakir di akhir wawancara. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Ni’matul Faizah