PWMU.CO – Perubahan teknologi membawa dampak pada semua bidang, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Sebelumnya, pengajaran atau perkuliahan harus dilakukan secara offline atau tatap muka di satu tempat atau kelas.
Namun, kini dapat dilakukan secara online tanpa dibatasi ruang atau waktu melalui perkuliahan, online atau dalam jaringan (daring).
Demikian pula dalam pelaksanaan penelitian dan penilaian kinerja tenaga pendidik atau dosen. Tanpa batasan ruang dan waktu, tenaga pendidik tidak dapat menilai diri sendiri telah memiliki kualitas dan keunggulan karena perbandingan tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga tingkat internasional.
Maka, kolaborasi dalam melaksanakan kegiatan di perguruan tinggi, yang meliputi bidang akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat, merupakan cara untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dosen sehingga membawa dampak positif bagi perguruan tinggi (baca: Tingkatkan Kualitas PTM/A, UMG Tuan Rumah Kegiatan Internasional).
Berkenaan dengan hal itu, 48 Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiah (PTMA) se-Indonesia melakukan kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Management Science University (MSU) Malaysia di Hotel Aston Gresik, Selasa (30/7/2024).
“Rintisan kerja sama ini dilakukan sejak lama, namun hanya dalam beberapa bidang keilmuan, di antaranya bidang sains dan kesehatan. Saat ini, fokus pada bidang manajemen bisnis dan akuntansi,” ungkap President MSU Malaysia Prof Dr Mohd Shukri Ab Yajid di sela-sela acara penandatanganan MoU.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (AFEB) PTMA bersama Universitas Muhammadiyah Gresik.
Harapannya, kegiatan penandatanganan MoU dengan rektor PTMA ini dapat membawa berkah dan kebaikan dalam perkembangan pendidikan.
“Saya yakin ini merupakan prospek penting bagi lembaga pendidikan Muhammadiyah,” ungkapnya.
Mohd Shukri juga yakin kegiatan ini berdampak positif seiring adanya perubahan pada dunia pendidikan, yakni tuntutan masyarakat terhadap dunia pendidikan tinggi yang berharap lulusan perguruan tinggi mampu menjawab permasalahan dunia usaha dan industri.
“Pendidikan bukan hanya duduk di bangku dan membangun gedung, tetapi juga membangun hal lain, yakni membangun milestone kemajuan dengan jalan kolaborasi.
Tanpa kerja sama dan kolaborasi, lembaga pendidikan tidak dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa,” ungkapnya. (*)
Penulis Aries Kurniawan Editor Zahra Putri Pratiwig