PWMU.CO – 16 Mubaligh Muhammadiyah Banyuwangi rela menempuh perjalanan 12 jam ke masjid Jogokariyan Yogyakarta, Ahad (28/7/2024). Masjid Jogokariyan ini menjadi sasaran perdana rihlah mubaligh Muhammadiyah Banyuwangi.
Di samping sebagai mubaligh, sebagian besar dari mereka juga sebagai pengurus takmir masjid. Maka salah satu sasaran yang dituju dalam rihlah ini adalah masjid Jogokariyan. Harapannya mereka dapat belajar tentang manajemen kemasjidan pada takmir masjid Jogokariyan ini.
Titik kumpul pemberangkatan di masjid Besar KH Ahmad Dahlan Banyuwangi. Pukul 15.00 WIB mereka berangkat dengan kendaraan mobil long elf. Perjalanan mengambil rute Banyuwangi bagian Utara.
Setelah menempuh perjalanan selama 12 jam lamanya, rombongan tiba di lokasi parkiran masjid Jogokariyan pukul 3.00 dini hari. Nampak sudah ada satu bus besar terparkir di area parkir ini. Lokasinya bersebrangan jalan dengan bangunan masjid.
Pagi itu udara terasa lumayan dingin. Di layar smartphone terpantau 26°C. Para mubaligh Muhammadiyah Banyuwangi itu bergegas ke kamar kecil. Karena waktu masuk shalat Subuh masih lebih dari satu setengah jam ke depan. Maka, para mubaligh itu melakukan shalat tahajud.
Muadzin mengumandang adzan. Setelah itu memberikan informasi melalui loudspeaker bahwa waktu subuh masih satu ke depan. Masjid Jogokariyan merupakan masjid yang mengamalkan amaliyah adzan dua kali. Adzan pertama kurang lebih satu jam sebelum waktu subuh. Sedangkan untuk adzan yang kedua saat masuk waktu Subuh.
Keramahan Petugas Masjid Jogokariyan
Petugas security pun dengan ramah mengarahkan jamaah yang mulai berdatangan masuk masjid untuk menempati shaf depan terlebih dulu.
“Silakan duduk di shaf depan dulu, pahalanya lebih banyak,” ujarnya.
Waktu semakin mendekati Subuh. Jamaah semakin banyak yang datang memadati ruangan masjid. Jamaah laki-laki menempati ruangan utama masjid, hingga sisi kanan masjid. Sedangkan untuk jamaah perempuan menempati serambi dan sisi kiri masjid.
Informasi waktu shalat Subuh 4.39 terpampang dengan jelas di layar TV yang dipasang di dinding kanan dan kiri masjid. Setelah adzan subuh ada jeda waktu 10 menit untuk menunaikan shalat qabliyah dan menunggu jamaah yang lain. Barulah shalat Subuh berjamaah dilaksanakan.
Shalat berlangsung dengan tertib dan khusyuk. Dilanjutkan dengan pengajian singkat bakda Subuh. Dalam pengajian itu disampaikan masjid Jogokariyan memiliki tag line Masjid sebagai Sarana Kesejahteraan Rakyat. Pada pertengahan 2024 ini memiliki total saldo dari perolehan zakat, infak, dan shadaqah sebesar 13,6 Miliar.
Setelah itu takmir menghimbau kepada jamaah yang telah mengagendakan pertemuan dengan takmir masjid untuk studi manajemen masjid agar masuk ke aula yang berada di lantai 2. (*)
Penulis Taufiqur Rohman Editor Amanat Solikah