Masjid KH Ahmad Dahlan Banguntapan Selatan Bantul Yogyakarta tampak depan (Taufiqur Rohman/PWMU.CO).
PWMU.CO – Masjid KH Ahmad Dahlan Banguntapan Selatan membuka layanan 24 jam bagi seluruh jamaah. Hal tersebut menjadi sasaran rihlah mubaligh Muhammadiyah Banyuwangi, Ahad (28/7/2024).
Masjid yang berdiri 2 tahun yang lalu ini berada di lokasi yang sangat strategis, lebih tepatnya di Jalan Pleret km 1,5 Bok Duwur Potorono Banguntapan Bantul Yogyakarta.
Jadi Masjid Singgah & Pusat Dakwah
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Banguntapan menjadikan Masjid KH Ahmad Dahlan ini sebagai Masjid Singgah dan menjadi sentral dakwah, meskipun lokasinya hanya berjarak 1 km dari kantor PCM. Selain itu, masjid ini juga telah mendapatkan Penghargaan sebagai Nominasi Masjid Unggul dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bangunan masjid ini menonjolkan konsep kesederhanaan. Namun terkesan bersih dan indah, dengan konstruksi 2 lantai. Adapun luas area kompleks masjid ini lebih dari 2000 meter persegi.
Saat bertemu dengan PWMU.CO, Sekretaris Takmir masjid KH Ahmad Dahlan Banguntapan, Iwa Khairut Taqwa menceritakan perihal masjid ini.
“Sebenarnya banyak masjid di sekitar sini. Namun masjid ini dikelola berbeda dengan masjid yang lain. Konsepnya adalah masjid singgah. Seperti aktivitas gojek atau warga masyarakat yang ingin singgah, disilakan” ujarnya.
Maka, sambung Iwa, pihak takmir menyediakan rest area atau pendopo untuk tempat beristirahat. Lengkap dengan akses lahan parkir yang luas.
Di samping itu, ada juga program sarapan dan makan siang gratis setiap hari. Siapa pun boleh datang ke sini. Kecuali untuk hari Senin dan Kamis, waktunya berganti ke sore hari. Selain itu, takmir Masjid KH Ahmad Dahlan Banguntapan juga menyediakan takjil untuk berbuka puasa.
“Terkadang ada jamaah yang bersedekah makanan dan buah-buahan. Kami tidak tahu itu jamaah dari mana. Filosofinya dari jamaah oleh jamaah dan untuk jamaah” ulas Iwa Khairut Taqwa.
Untuk memaksimalkan pelayanan kepada para musafir, saat ini takmir masjid juga tengah melaksanakan proses pembangunan dapur umum.
Targetkan Masjid Ramah Disabilitas
Tidak ketinggalan, Iwa juga menyampaikan bahwa takmir memberikan layanan semaksimal mungkin kepada para tamu Allah dengan membuka masjid 24 jam. Ada juga fasilitas kamar mandi dan toilet untuk laki-laki dan perempuan.
“Maka, bagi musafir, takmir siap melayani jamaah yang ingin ibadah, istirahat, ngopi, atau sekadar ke kamar mandi” tambahnya.
Kedepannya, program masjid KH Ahmad Dahlan Banguntapan adalah menjadikan masjid ini sebagai masjid ramah lingkungan, ramah disabilitas, ramah jamaah, dan ramah anak.
Oleh karena itu, tidak hanya sedekah uang dan makanan, namun takmir juga mempunyai program pengelolaan sampah. Takmir menerima sedekah berupa sampah dari jamaah.
Nantinya sampah itu terkelola oleh PCM. Baik sampah itu diantar langsung maupun yang diambil dengan mobil pickup. Selain itu bagi masjid yang berada di tiap ranting PCM Banguntapan, juga telah tersedia keranjang sampah.
Kemudian sampah itu dipilah, mana yang plastik atau bukan. Hasilnya tersalurkan melalui Lazismu. Konsep kelola sampah ini, tidak lain karena Yogyakarta saat ini paling darurat sampah.
Jamuan untuk Tamu dari Banyuwangi
Rombongan rihlah Mubaligh Muhammadiyah Banyuwangi sampai di masjid ini pukul 11.15 WIB. Sesampainya di sana, mereka telah merasakan layanan maksimal dan fasilitas dari takmir. Seperti mandi, makan siang, dan minuman teh dan kopi.
Namun secara resmi, rombongan rihlah mendapatkan sambutan PCM Banguntapan Selatan setelah shalat Maghrib berjamaah. Hadir pula jajaran PCM serta Ketua Takmir Masjid, Cahyono SAg.
Pertemuan berlangsung selama kurang lebih satu jam. Berjalan dengan gayeng di pendopo. Acara pun berakhir dengan beramah-tamah sambil menikmati jamuan bakso yang tidak ketinggalan dengan suguhan teh hangat dan wedang jahe.
Penulis Taufiqur Rohman, Editor Danar Trivasya Fikri