PWMU.CO – Sebagai sekolah teladan nasional tidak membuat SD Muhammadiyah 04 (Mudipat) Pucang jumawa. Meski hampir setiap minggu silih berganti datang sekolah-sekolah dari pelosok negeri untuk ngasuh ngaweruh ke Mudipat agar bisa diambil ilmunya, namun mudipat juga membuat program pendampingan dan pengabdian para ustadz dan ustadzah-nya ke beberapa sekolah yang didampingi.
Menurut Kepala Sekolah mudipat, Edy Susanto, Program Guru Mengabdi ini sudah berjalan dua tahun. Pada tahun ini, program tersebut akan ditempatkan di SD Muhammadiyah 7, 19, 13, dan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 27. Salah satu targetnya adalah menularkan ilmu-ilmu mengenai metode pembelajaran, menyampaikan hal hal positig dan baru kepada guru setempat.
“Setiap guru mudipat yang kita utus harus siap mengabdi, mengajar dan siap menjadi Inspirasi bagi guru di sekolah tersebut. Karena itu sebelum diterjunkan ke lapangan, mereka kita bekali terlebih dahulu. Agar amunisinya lengkap. Mereka tidak boleh mengeluh, curhat, bahkan disarankan boleh bertanya kepada guru di sekolah setempat mengenai gajinya berapa. Supaya mereka bersyukur,” tuturnya.
Di akhir masa pengabdian selama seminggu ini, para guru wajib membuat laporan setiap kali selesai mengabdi. Kepala Madrasah Ibtidaiyah 27 Ismul mengatakan, banyak manfaat yang diperoleh dalam program tersebut. Baik secara individu maupun kelembagaan. Di antaranya memberi semangat kepada civitas akademika MIM 27, menambah wawasan dengan saling sharing ilmu, dan mempererat ukhuwah antar lembaga.
“Tidak mengenal sekat antar sekolah satu dengan yang lainnya. Kami akhirnya juga dapat branding sekolah MIM 27 adalah madrasah binaan SDM 4 Pucang. Itulah beberapa manfaat yang kami peroleh dari program menjalin kerja sama dengan SDM 4 Pucang,” katanya. (fyas/ilmi)